Kumpulan Artikel Tips dan Triks Pengusaha Sukses, anda yang sudah jadi pengusaha jadikan blog ini untuk mendapatkan inspirasi dalam memaksimalkan usaha anda. Kirimkan Artikel anda di blocknotinspire@gmail.com
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://idegilabisnis.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Ayo Menjajal Yomart

Di berbagai kota kabupaten bahkan kecamatan di Jawa Barat, cukup mudah menjumpai minimarket Yomart. Tapi kalau  masih merasa asing dengan nama ini, tak usah susah-susah. Anda tahu Yogya Department Store, bukan? Yakni salah satu dari sedikit perusahaan ritel domestik yang terus bertahan dan bahkan berkembang selama seperempat abad terakhir? Nah, Yomart adalah jaringan minimarket yang dikembangkan oleh Yogya itu.

Dikembangkan sejak enam tahun lalu, pada awalnya kehadiran Yomart dimaksudkan untuk membentengi pangsa pasar mereka dari  serbuan peritel asing. Bukan rahasia lagi, Jawa Barat merupakan basis utama Yogya Group dan sampai sekarang pangsa pasar mereka di daerah ini relatif tidak terusik. Itu pula yang ikut mendorong pertumbuhan jaringan minimarket Yomart. Dalam enam tahun itu, Yomart telah mencapai 250 minimarket, sebagian besar berada di Jawa Barat, terutama di kota kabupaten seperti Bandung, Cimahi, Cirebon, Indramayu, Subang, Purwakarta, Majalengka, Garut, Ciamis, Tasikmalaya, Cianjur, Sukabumi, dan Bogor. “Walau pun kehadiran peritel asing makin gencar di Tanah Air, tetapi pangsa pasar Yogya di Jawa Barat relatif tidak terusik. Begitu pula dengan jaringan Yomart. Terus kami kembangkan walau pun jaringan minimarket lain berusaha masuk,” kata Theo E. Maulana, asisten direktur pengembangan usaha PT Yomart Rukun Selalu (YSR).

Kini Yomart mencoba melangkah lebih jauh. Ke depan, jaringan minimarket ini menargetkan akan menambah gerai baru paling tidak 100 buah di Jawa Barat, Jabodetabek dan Jawa Timur. Pengembangan itu dilakukan dengan pola waralaba yang sudah mereka jalankan selama ini. Perlu digarisbawahi bahwa dari 250 buah minimarket Yomart dewasa ini, baru 72 gerai yang merupakan waralaba. Sisanya dikelola sendiri oleh perusahaan.


Membidik Kota Kecamatan dan Kabupaten

“Kami banyak membidik kota-kota kabupaten dan kecamatan. Karena itu konsep gerai kami pun disesuaikan dengan potensi wilayah semacam itu,” kata Theo. Antara lain ukuran mau pun fasilitas minimaket yang mereka tawarkan diusahakan seefisien mungkin. Itu bisa dalam bentuk gerai yang benar-benar mini dengan interior yang hemat listrik. “Misalnya, kami mempunyai konsep gerai yang lebih terbuka sehingga tidak membutuhkan terlalu banyak AC, dan dibantu dengan kipas angin,” kata Theo.

Sebagai minimarket yang membidik kota-kota kabupaten bahkan kecamatan, konsep minimarket Yomart juga disesuaikan denganpotensi pasar yang akan dibidik itu. Produk-produk yang terpajang digerai Yomart lebih difokuskan pada kebutuhan reguler pelanggannya. Jika umumnya minimarket yang ada membiarkan pelanggan memutuskan apa yang akan dibelinya setelah memasuki gerai, konsep yang ditawarkan Yomart sedikit berbeda. Mereka lebih mengantisipasi kebutuhan pelanggan yang secara reguler dibutuhkan dan dibeli. “Hal ini sesuai dengan lingkungan minimarket tersebut, yakni kota kecamatan atau kabupaten,” kata Theo.

Untuk mendukung ini, Yomart siap memasok produk-produk dengan harga bersaing sekaligus dengan kecepatan distribusi dan pengalaman Yogya Group sebagai sebuah perusahaan ritel berskala nasional sudah merupakan jaminan pula. “Dengan dukungan beragam pemasok berskala nasional dan lokal, Yomart senantiasa mampu menyajikan berbagai produk dengan tingkat penj ualan tinggi,” tambah Theo.

Skema Waralaba yang Ditawarkan

Salah satu skema waralaba yang ditawarkan adalah jenis gerai yang disebut EC Store. Ini adalah gerai minimarket Yomart yang memakan luas toko mulai dari 60 meter hingga 100 meter. Nilai investasi (di luar sewa tempat) berkisar dari Rp314 juta hingga Rp355 juta, tergantung luas toko dan jumlah raknya (lihat tabel perkiraan Investasi (Swadana) EC Store). Luas toko juga sekaligus menentukan total item produk, yang berkisar dari 2256 item sampai 3.200 item.

Ke dalam nilai investasi yang disebutkan di atas meliputi fee waralaba selama tujuh tahun, renovasi, mekanikal dan listrik (mechanical & electrical), termasuk AC, pengadaan inventaris toko, komputer dan pengadaan sistem operasi Yomart, biaya perizinan dan biaya promosi grand opening toko. Pihak pewaralaba hanya akan mengutip royalti fee untuk pendapatan bersih di atas Rp100 juta. (lihat tabel Royalti Fee EC Store).                                         

Menurut Theo, rata-rata balik modal Yomart tidak lebih dari tiga tahun. “Kalau break event point (BEP) operasional, malah kita haruskan tercapai sejak bulan pertama,” kata Theo. Rata-rata jumlah tenaga kerja per gerai 6-7 orang yang kesemuanya direkrut dan ditraining oleh pewaralaba. “Terwaralaba dapat mengusulkan orang-orang yang akan bekerja di gerai tersebut tetapi tetap harus melewati seleksi dan training,” kata Theo. Demikian juga dengan pengelolaan sehari-hari. Pihak terwaralaba berhak mendapatkan informasi dan laporan namun yang menjalankannya adalah manajer dan karyawan yang ditunjuk oleh pewaralaba.

Hingga sejauh ini, menurut Theo, tingkat kegagalan yang terjadi sangat kecil. “Tidak sampai satu persen,” kata Theo. Dan sebagian besar kegagalan yang terjadi, menurut dia, karena kesalahan rekrutmen. Maksudnya, banyak diantara terwaralaba belum memahami seluk-beluk bisnis ritel sehingga mempunyai ekspektasi yang tak lazim. “Misalnya, mereka mengharapkan bisnis ritel itu sebagai penghasil fixed income. Padahal, dimana-mana pendapatan dari bisnis ritel berfluktuasi,” kata Theo.
                                         
Selain minimarket dengan konsep ini, juga skema waralaba lain yang menelan investasi lebih kecil. Skema ini diberi nama Yomart Express dengan luas toko lebih 18 meter dengan nilai investasi Rp100 juta. Bentuknya berupa kios atau minimarket yang sangat ini. Biasanya lokasi yang dibidik adalah area publik seperti stasiun kereta api, terminal,  gedung perkantoran, rumah sakit dan sejenisnya. Untuk kerjasama semacam ini sebagian besar dilaksanakan dengan pihak yang terkait dengan area publik tersebut, apakah itu koperasi karyawan atau perorangan yang mendapat izin menggunakan area publik tersebut.

Menurut Theo, sebetulnya kalkulasi mengenai nilai investasi yang tercantum dalam penawaran mereka sesungguhnya bukan harga mati. Masih dapat dinegosiasikan namun yang paling utama adalah kesungguhan serta pemahaman calon terwaralaba terhadap bisnis ritel itu sendiri. (Eben Ezer Siadari, Majalah DUIT No. 07/IV/Juli 2009)

Yomart Franchise Center
Jl Jakarta No 53 Bandung
Telp 022 7230927
CP 08122052736 (Kiki)



Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More