Kumpulan Artikel Tips dan Triks Pengusaha Sukses, anda yang sudah jadi pengusaha jadikan blog ini untuk mendapatkan inspirasi dalam memaksimalkan usaha anda. Kirimkan Artikel anda di blocknotinspire@gmail.com
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://idegilabisnis.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Kaya Raya hanyalah akibat saja…


Agama ya agama, Bisnis ya Bisnis…
Demikian kalimat yang sering saya dengar dari para pengusaha, baik saat saya masih menjadi karyawan ataupun setelah saya menjadi Motivator yang seringkali berjumpa dengan berbagai kalangan pengusaha, termasuk konglomerat.
Agama dan bisnis seperti air dan minyak yang tidak bisa disatukan. Benarkah demikian?
Mindset yang menyetujui bahwa kalau kejujuran hanyalah untuk agama, tapi dalam bisnis tidak bisa diterapkan. Bahkan, masih sangat banyak pengusaha yang meyakini bisnisnya bisa bangkrut bila dijalankan dengan jujur “banget”. Disisi lain, si pengusaha hidupnya ingin sangat beragama, ironis bukan he he…


Cinta Sejati


“Cinta adalah ketika melihat seorang wanita tua dan laki-laki tua, saling memberikan potongan ayam terbaiknya ” (Tommy, usia 6 tahun)
Dalam minggu-minggu ini, baik di mal-mal maupun berbagai media, tampaklah berbagai coklat dan bunga berbentuk hati bertaburan dimana-mana. Dan berbagai kue, bunga serta coklat ini, selalu kita identikkan dengan Hari Valentine (Hari Kasih Sayang) yang sebentar lagi menjelang. Inilah bulan dimana orag banyak berbicara soal cinta. Suatu topik yang ingin saya bahas pula dalam kesempatan ini.


Limiting Belief


Banyak orang berjuang meraih kesuksesan dan impian yang mereka cita – citakan. Akan tetapi, banyak orang yang ternyata sudah berjuang dengan sangat keras tetapi tidak bisa mencapai apa yang dicita – citakannya tersebut.
Apa penyebab dari hal tersebut? Salah satu penghalang terbesar orang tidak bisa meraih kesuksesannya adalah apa yang disebut dengan Limiting Belief. Limiting belief atau kepercayaan yang salahlah yang akhirnya membuat potensi seseorang untuk mencapai kesuksesan menjadi terhambat.


Small Action Big Change


Banyak orang yang selalu berpikir untuk meraih hal – hal yang besar harus dimulai dengan melakukan hal – hal yang besar. Apakah hal ini salah? Tidak juga sich. Akan tetapi, ada suatu hal yang perlu kita pahami, bahkan hal kecil yang kita lakukan saja bisa membuat perubahan yang besar (small action big change).
Misalnya saja seperti ini. Banyak orang yang mau memiliki kondisi fisik yang sehat. Pertanyaannya adalah apakah kondisi fisik yang sehat itu harus dilakukan dengan hal – hal yang besar? Tidak jugabukan. Kita bisa memiliki kondisi tubuh yang sehat dengan kita makan makanan yang bergizi, minum air yang cukup, tidur yang cukup dan berkualitas, olahraga yang teratur, bahkan jika perlu konsumsi multivitamin yang dapat menunjang kesehatan fisik kita. Bukankah hal ini adalah hal yang simple bukan?


Tertekan Atau Tertantang ?


Dalam kehidupan kita ini pasti kita akan menghadapi masalah ataupun tantangan yang menghalang dalam kehidupan kita. Bagaimana kita berespon terhadap masalah dan tantangan itulah yang akan menentukansukses dan gagalnya kita. Apakah respon Anda Tertekan Atau Tertantang?
Biasanya setiap orang selalu memilih respon antara tertekan atau tertantang saat menghadapi masalah maupun tantangan. Seorang yang pasti akan gagal adalah orang yang selalu saat masalah maupun tantangan datang akan menjadi tertekan.


Law Of Attraction


Beberapa tahun yang lalu, dunia ini dihebohkan dengan sebuah buku yang fenomenal. Sebuah buku yang dibuat oleh seorang ibu rumah tangga biasa, dimana sang wanita ini mengalami titik terendah dalam kehidupannya. Sampai anaknya memberikan sebuah buku klasik yang akhirnya menjadi titik tolak dalam kehidupannya. Kehidupannya pun berlangsung semakin membaik. Dialah Rhonda Bryne, pengarang buku “The Secret“. Dimana dalam buku ini banyak membahas mengenai konsep dari Law Of Attraction.Konsep mengenai Law Of Attraction ini memang sangat fenomenal. Dimana dikatakan Likes Attract Likes. Hal inilah yang akhirnya memang menjadi kontroversi dan perdebatan. Bahkan akhirnya banyak orang mengatakan kalau hal yang terjadi memang tidak sesimple yang dikatakan dalam buku itu.
Memang sich kalau terjadi sedemikian mudahnya akan sangat asik sekali tentunya. Misalnya kita menginginkan uang 1 Miliar, tinggal bayangkan saja dan uang sebesar 1 Miliar itu langsung muncul di hadapan kita. Tentunya hal ini tidak mungkin terjadi semudah ini bukan?


Waktu Tambahan


Banyak orang yang sering mengatakan kekurangan waktu. Ini merupakan hal yang banyak dikatakan orang. Istilahnya pertanyaan sejuta umat gitu maksudnya. Sehingga banyak orang yang kemudian berpikir, andaikan saja ada Extra Time dalam hidup ini, tentunya akan lebih banyak hal lainnya yang bisa dilakukan.
Setiap orang memiliki waktu yang sama. 24 jam sehari. Hanya saja penggunaan waktunya saja yang membuat seseorang dengan orang lainnya mengalami perbedaan. Kali ini, saya tidak sedang berbagi mengenai Time Management. Saat ini sudah banyak sekali buku yang mengajarkan tentang time management. Silahkan Anda tinggal datang ke toko buku atau search informasinya di Internet mengenaibagaimana cara mengelola waktu menjadi lebih baik. Kalau banyak dari pembaca yang mau meminta saya untuk membahas mengenai topik ini, maka di artikel berikutnya akan coba saya bahas.
Ok. Kembali ke topik semula. Artikel ini saya beri judul Extra Time. Yes! Anda tidak salah baca. Saya mau berbagi bagaimana caranya mensiasati waktu kita yang terbatas dengan segala aktifitas kita yang sudah cukup padat setiap harinya.


Anda layak!


Setiap orang jika ditanya maukah meraih keberhasilan atau kesuksesan yang luar biasa dan signifikan di dalam hidupnya pastilah akan menjawab dengan satu jawaban yaitu MAU. Siapa sich di dunia ini orang yang tidak mau meraih kesuksesan dan keberhasilan dalam hidupnya? Seminimal – minimalnya pasti mau menjadi orang yang bermakna bagi orang lain.

Kadang kalanya orang tersebut sudah melakukan apa yang disebut ketekunan, akan tetapi tetap saja belum meraih kesuksesan ataupun keberhasilan yang menjadi cita – citanya tersebut. Ia pun sudah bersabar untuk setia dalam proses serta waktu telah dilaluinya. Akan tetapi kesuksesan dan keberhasilan yang diimpikannya belumnya terwujud juga.



Jadi apakah sebenarnya penghalang orang ini tidak bisa meraih kesuksesannya tersebut? Beberapa bulan yang lalu, melalui social media Twitter, saya mendapatkan sebuah ebook yang dikirimkan oleh salah seorang pembicara kelas dunia yang saya rasa pembaca semua pernah mendengarnya yaitu Joe Vitale. Joe Vitale waktu itu mengirimkan sebuah ebook yang berjudul “Attract Money NOW” yang dikirimkan langsung melalui private message kepada saya.


Know Yourself


Pengenalan terhadap diri sendiri (know yourself) adalah salah satu kunci penting untuk proses pencapaian kita menuju kesuksesan. Banyak orang yang tidak mendapatkan progress dalam perjalanankesuksesannya semata – mata karena kurangnya pengenalan terhadap diri sendiri.
Jika kita memang mau bersungguh – sungguh untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan ini. Mulailah juga dengan mengenai diri kita sendiri. Mungkin kita pernah mendengar istilah SWOT (Strength – Weakness – Opportunity – Treat). Untuk proses pengenalan terhadap diri kita sendiri, kita bisa melakukan mapping diri kita sendiri dengan model SWOT ini.


Kekuatan dari Cerita


Begitu banyaknya marketing, sales ataupun business owner yang bingung dalam memasarkan produk atau jasa mereka saat ini. Bukannya setiap bulan makin ada peningkatan omzet dari produk yang ditawarkan, tetapi omzet bahkan turun atau mengalami stagnasi. Akhirnya banyak marketing, sales maupun business owner yang akhirnya menyalahkan kondisi dan situasi yang terjadi, bukannya berfokus kepada solusi.
Ada satu teknik marketing yang cukup canggih saat ini. Sebenarnya hal ini bukan hal yang baru juga, kita mungkin sudah pernah mengetahui hal ini, hanya saja kita tidak menyadari kekuatan dan efektifitasnya. Apa itu? Teknik ini dinamakan dengan teknik menjual atau memasarkan menggunakan cerita (story telling). Koq bisa?


Inilah 4 Rahasia Mengelola Energi Anda Selain Waktu Anda!


Tahun lalu tepatnya, saya membaca sebuah tulisan dari Harvard Business Review yang mengatakan kalau saat ini sudah bukan jamannya lagi hanya mengelola waktu Anda. Tetapi saat ini sudah saatnya Anda untuk mulai belajar juga mengelola Energi!
Dulu yang namanya mengelola waktu adalah hal yang luar biasa, akan tetapi dengan tuntutan perkembangan jaman saat ini, perlu Anda juga belajar untuk bisa mengelola Energi Anda. Organisasi manapun saat ini pastilah menuntut lebih dan lebih lagi dari orang – orang di timnya, entah saat ini Anda bekerja ataupun membuka sebuah bisnis. Deadline waktu pun semakin padat dan singkat yang kadang banyak membuat para professional menjadi mudah stress. Tentunya dengan kondisi yang seperti ini Anda tidak hanya cukup dengan mengelola waktu, tetapi perlu juga mengelola Energi Anda.


Formula Sukses


Kalau kita amati dengan sungguh-sungguh, kita akan mengetahui bahwa sebenarnya tidak ada suksesyang datang secara tiba-tiba atau secara kebetulan. Setiap sukses yang di alami oleh seseorang, selalu di awali dengan suata proses tertentu. Dan setelah semua proses di lalui, maka sukses itu akan terjadi. Ada sebuah formula – lihat gambar di bawah ini – untuk mencapai keberhasilan itu, dan jika kita mengikuti formula ini dengan seksama, serta melakukannya secara konsisten, tentu suatu saat sukses itu pasti dapat di capai.


Kunci Kesabaran Dalam Kesuksesan Hidup


Dalam hidup ini begitu banyak tantangan yang harus dihadapi dengan kesabaran. Bagi mereka yang tidak sabar, maka siap-siap untuk dikecewakan oleh tindakannya itu.

Kesabaran adalah kata yang indah dan mudah diucapkan, tapi ternyata tidak banyak orang yang mampu melakukannya. Dan derajat kesabaran inilah sesungguhnya yang membedakan hidup orang suksesdengan orang gagal dalam aktivitas hidupnya. Termasuk di dalamnya berlaku juga pada dunia kerja di mana pun. Terkait dengan ini, pantas saja seorang bijak pernah mengatakan, Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagaipeluang untuk mencapai kesuksesan.


Pelajaran Bersyukur


Pelajaran bersyukur adalah pelajaran pertama yang saya anggap penting dalam setumpuk mata pelajaran di sekolah kehidupan Indonesia. Dalam “mata pelajaran” yang satu ini, guru saya yang pertama dan terutama adalah almarhumah ibu saya sendiri. Ia mengajarkan kepada saya agar mendisiplin diri untuk belajar bersyukur dalam segala situasi, baik di kala suka maupun di kala duka.

Bersyukur di kala suka, yakni saat hidup berjalan sebagaimana saya harapkan, tidaklah sulit. Saya dengan mudah mengucapkan syukur atas segala macam hadiah yang saya peroleh, prestasi yang saya raih, penghargaan yang saya terima, dan berbagai rejeki serta kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Dan setiap kali saya mengingat-ingat kemurahan Tuhan, saya dengan mudah dapat mengucapkan syukur dalam hidup saya.


Kekompakan Penting bagi Perusahaan


Menyatunya pikiran dan rasa seluruh pegawai membentuk sebuah sinergi. Kompak adalah apabila setiap bagian, setiap onderdil mobil bisa disatukan,semua bekerja sesuai fungsi sehingga mobil tersebut memiliki nilai jauh lebih tinggi daripada jika onderdil-onderdil tersebut terpisah berserakan.

Creative Director HRD Indonesia Consultant Tini Srihartati menjelaskan, kekompakan pegawai penting bagi perusahaan, karena sebuah perusahaan adalah seperti satu tubuh,dengan satu nama,satu aktivitas, satu tujuan hidup. Satu tubuh yang beraktivitas dikendalikan oleh satu pikiran. ”Atau sama seperti bagianbagian tubuh, jika terpisah tanpa makna (mati) tetapi jika bersatu dan memiliki soul yang bisa menyatukan fungsi seluruh organ tubuh untuk memberi makna akan kehadirannya,” paparnya saat dihubungi di Jakarta. Bisa bayangkan bagaimana sebuah tubuh yang bagian-bagiannya sibuk beraktivitas sendiri tanpa dapat dikontrol oleh otak.


Mega Entrepreneur


Kegairahan kita untuk menciptakan pengusaha baru, terutama yang bisnisnya sudah mapan, memang sudah mulai tampak sekarang ini. Hanya saja, menurut saya, hal itu sebaiknya harus digalakan lagi.
Dan itu sebagai salah satu pertanda, bahwa sesungguhnya pengusaha kita tidak sekedar antusias dalam memajukan bisnisnya, tapi juga mempunyai tanggung jawab sosial yang tinggi. Sosok pengusaha seperti inilah, pantas kita sebut sebagai Mega Entrepreneur.
Saya sendiri mengakui bahwa pola pikir pengusaha kita yang setiap harinya terbiasa berotak bisnis, lantas juga hrus memiliki jiwa sosial, itu bukanlah tugas ringan. Setidaknya, jika kita sadar betul, bahwa sesungguhnya ikut memikirkan atau munculnya pengusaha baru, sama pentingnya dengan upaya memajukan bisnis kita. Maka dari itu tak ada salahnya kita melakukannya.


Entrepreneur adalah Soko Guru Perekonomian


Menjadi pengusaha adalah pilihan karier yang menantang dan bisa diraih oleh siapapun tanpa syarat gelar dan bukan karena bakat atau keturunan! Kalau saja, 25-an tahun yang silam saya tidak memilih drop out dari UGM boleh jadi di Indonesia tidak akan pernah ada bimbingan belajar berkembang menjadi bisnis nasional dengan outlet kini sampai 520-an di hampir semua provinsi di tanah air. Oleh karena kecewa pada sistem pendidikan dan perkuliahan pada waktu itu, saya keluar dan mendirikan Primagama yang kini menjadi Holding Company dengan beragam usaha.


Menciptakan Pengusaha Baru


Saya sepakat dengan Peter Drost, penulis buku “Reformasi Pengajaran” yang mengungkapkan, bahwa pendidikan di Indonesia tampaknya hanya untuk orang yang pandai-pandai saja, atau yang menonjol nilai akademiknya. Sedangkan pendidikan yang betul-betul diprioritaskan untuk orang yang nilai akademisnya sedang-sedang atau rendah, ternyata belum digarap secara serius.
Sedangkan pendidikan di universitas kita sekarang ini terutama yang mengutamakan nilai akademis sebagai indicator keberhasilan cenderung menghasilkan tukang-tukang seperti: “tukang insinyur, tukang dokter”, dan lain sebagainya. “Tukang-tukang” tersebut hanya pandai mencari pekerjaan, tetapi bukan menciptakan pekerjaan. Padahal menurut saya, di era otonomi daerah saat ini, pendidikan entrepreneurship sangat dibutuhkan. Karena dengan pendidikan tersebut, sebenarnya akan banyak menciptakan pengusaha-pengusaha baru. Itu tak bisa ditawar-tawar lagi. Tak hanya penting, tetapi sangat mendesak. Maka sebaiknya iklim menekuni dunia usaha harus diciptakan.
Melihat kondisi ini, saya kira perlu ada upaya menciptakan pengusaha baru. Sebab menurut saya, menjadi pengusaha itu bukan diajarkan tetapi dididik dalam pengertian nonformal. Sehingga perlu ada solusi, yaitu bagaimana kita membuat pendidikan untuk menciptakn orang jadi pengusaha. Apalagi di Indonesia dalam kaitannya dengan pemberlakuan otonomi daerah, tentu akan sangat banyak dibutuhkan pengusaha-pengusaha baru yang muncul di daerah.


Yuk! Menjual Perusahaan! Meraih Mimpi Bersama, Berkali-kali


Dalam banyak kesempatan seminar atau berbicara di kelas sekolah entrepreneur yang saya kelola, sering saya sarankan, “Kalau ingin kaya raya, jangan lama-lama jadi karyawan, buruan jadi Pengusaha!” memang setelah lebih dari lima tahun, upaya serius dan sengaja yang saya lakukan dalam menebarkan virus entrepreneur itu ke seluruh penjuru tanah air, sudah ribuan pengusaha baru yang lahir sebagai alumni siswa kelas entrepreneur tersebut. Namun, sekarang muncul pertanyaan baru dari sebagian alumni yang sudah jadi pengusaha, meski sudah membuka usaha sendiri dan punya usaha yang mulai berjalan. Kok ndak juga kaya raya? Apa yang salah?
Ini memang soal pilihan waktu, mau masuk jalan tol yang cepat atau jalur normal yang kata orang Jawa, alon-alon waton kelakon. Biar lambat asal selamat dan tercapai tujuannya. Buat yang cari aman, memang konsep alon-alon waton kelakon akan banyak dipilih. Maksud saya, dalam konteks bisnis kalau orang memulai usaha dan hanya mengharapkan untung dari laba usaha hasil menjual produk bisnisnya, maka untuk bisa dapat uang bernilai miliaran, misalnya, akan butuh waktu yang lebih lama.


Apa Yang Bisa Kita Pelajari dari Mereka


Gajah mati meninggalkan gading, macam mati meninggalkan belang, pengusaha mati? Mestinya meninggalkan nama besar dan sukses bisnis. Nah, berbeda dengan belajar di sekolah umumnya, mencontek itu dilarang dan ada hukuman bagi pelakunya. Tapi dalam sekolah menjadi pengusaha, mencontek bisnis orang lain boleh-boleh saja, tak jarang ide bisnis baru muncul dan improvisasi dari bisnis lain yang lebih dulu ada. Jadi, menjadi pengusaha dengan mencontek bisnis orang lain itu sah-sah saja!


Abon Bekicot, Makanan Unik yang Kaya Gizi


Indonesia yang beriklim tropis mempunyai keanekaragaman flora fauna dan sekaligus merupakan surga bagi spesies invertebrata. Salah satu jenis invertebrata yang cukup dikenal masyarakat adalah bekicot (Achatina fulica).

Terkadang bekicot dianggap binatang yang menjijikkan dan tidak layak untuk dikonsumsi. Bahkan kehadirannya sering dianggap musuh bagi petani, karena bekicot merupakan hama yang dapat merusak tanaman, terutama jenis sayur-sayuran.

Selama ini, belum ada yang secara khusus menjadikan bekicot bernilai daya guna tinggi. Hanya sebagian kecil masyarakat yang memanfaatkannya dengan diolah menjadi sate atau kripik


Cermin Diri


Dikisahkan, ada seorang pria yang sedang mengalami masalah bertubi-tubi. Rumah tangganya tidak harmonis. Bersamaan dengan itu, dia pun terkena perampingan karyawan di perusahaannya sehingga dia harus berhenti bekerja. 

Pada waktu yang senggang, dia berpikir dan mengevaluasi diri. Apa yang salah dengan hidupku? Mengapa aku gagal terus? Bagaimana caranya untuk merubah kegagalan dengan kesuksesan?

Dimulailah pencarian jawaban atas pertanyaannya dengan pergi ke toko buku dan membeli buku-buku yang dianggapnya mampu memberi jawaban. Setelah beberapa buku habis di baca, dia merasa tidak puas dan tidak pula menemukan jawabannya. Tiba-tiba timbul inspirasi di pikirannya, kenapa aku tidak menanyakan langsung saja ke penulis buku-buku itu? Pasti akan lebih berhasil bila aku bisa mendapatkan petunjuk langsung dari si penulis. Maka ditemuilah si penulis buku.


Respon "Malaikat Misterius"


Beberapa saat setelah cerita "Malaikat Misterius" dikirimkan melalui group, pengurus menerima banyaak sekali pesan masuk melalui inbox. Umumnya member terharu dan ingin melakukan apa yang juga dilakukan oleh "Malaikat" itu.

Nah, bagi member yang sudah mencoba bersedekah seperti "malaikat" itu, kami akan senang sekali menerima cerita pengalaman member :)

Ceritakanlah bagaimana bahagianya berbagi dan pelajaran apa yang dapat dipetik.?


Raup Untung Jutaan Rupiah Lewat Bisnis TI


Bagi sebagian orang, berurusan dengan teknologi membuat kepala jadi pusing. Namun, bagi sebagian orang lagi, teknologi bisa menjadi hal yang sangat menyenangkan, bahkan menguntungkan.

Cerdas dan berbakat. Itulah Achmad Zaky. Pria berusia 24 tahun ini memutuskan untuk menggeluti bisnis di bidang teknologi informasi (TI). Zaky mengaku mempunyai hobi dengan apapun yang berhubungan dengan TI sejak masih kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dengan modal awal sekira Rp20 juta, lalu Zaky mendirikan sebuah perusahaan software developer SMS di Bandung pada 2006, yakni Deft Technology. Sebagai seorang wirausaha pemula, omzet yang didapatkannya bisa dibilang cukup besar, yakni sekira Rp15 juta untuk satu produk perangkat lunak. Pada saat itu, biasanya Zaky menangani enam proyek dalam satu tahun.


Sukses dari Bisnis Sewa Sepeda


ALI  Akbar optimistis usaha penyewaan sepeda yang digelutinya masih akan berkembang.Apalagi dia melihat ada tren baru di korporasi.

Saat ini perusahaan cenderung mengurangi intensitas outbond dan menggantinya dengan acara bersepeda bersama pada hampir setiap minggu. Bahkan, kini dia juga bekerja sama dengan sejumlah hotel dan tempat wisata untuk menyewakan sepedanya.

“Sejumlah hotel dan tempat wisata telah menyediakan jalur sepeda,”ujarnya saat ditemui di basecamp penyewaan sepedanya di kawasan Koja, Jakarta Utara,belum lama ini.


Poles Kaos Islami Jadi Pencetak Laba


Bisnis online kurang menguntungkan? Pengusaha busana distro online Ines Handayani membuktikan sebaliknya. Kendati calon pembeli hanya disuguhi data dan tampilan visual belaka, jika mampu menjaga kepercayaan, pemasaran pun akan lancar dan terbuka.

Jeli dan kreatif, itulah gambaran pemilik bisnis distro (distribution outlet) online muslimdistro.com Ines handayani. Ia jeli melihat peluang pemasaran secara online untuk bisnis busana muslim yang digelutinya.

Ia juga kreatif memoles busana muslim, produk yang dijualnya, dengan nuansa anak muda yang “gaul” dan segar yang cocok dengan cara pemasarannya. Menggabungkan keduanya, Ines sukses menjalankan usaha yang dimulainya bersama sang suami sekitar tiga tahun silam.

Secara umum, bisnis yang digeluti Ines tak banyak berbeda dengan bisnis distro pada umumnya, yakni menyediakan busana dan perlengkapannya. Namun, produk yang diliriknya memang agak berbeda, yakni pakaian muslim yang umumnya dijual secara tradisional.


Modal Nekat, Peternak Ini Omsetnya Rp500 Juta


BONEK ( Bondo Nekat ), itulah kata pertama yang keluar dari mulut seorang pengusaha agrobisnis, Triyono ketika ditanya bagaimana awal mula merintis usahanya hingga maju seperti sekarang ini.

Pria asal Malang ini merupakan pengusaha agrobisinis yang khusus menangani peternakan dan juga pemotongan hewan ternak sapi dan ayam dengan nama perusahaan Tri Agri Aurum Multifarm.

Sebelum terjun ke dunia pemotongan dan peternakan sapi dan ayam, Triyono mengawali usahanya dengan mengelola bebek potong. Usahanya ini dia rintis sejak tahun 2006 hingga sekarang.

"Pertanyaan besar sewaktu saya kuliah, kalau lulus nanti mau jadi apa? Karena kalau bekerja adalah hal yang sulit bagi saya. Ya akhirnya mulai 2006 saya mencoba merintis usaha waktu itu, bebek potong waktu itu. Jadi nekat, tidak punya uang, utang ke bank. Nekat-nekatan saja," ungkap Triyono sambil tersenyum kepada okezone di Jakarta, belum lama ini.


Bisnis Membangun Manusia Raup Omzet Belasan Miliar


Saat terjadi krisis, semua aset berpotensi jatuh. Baik itu perlengkapan dan peralatan usaha, modal, ataupun saham perusahaan. Namun, satu aset harus tetap tegak dan tidak boleh jatuh yaitu aset manusia.

Atas dasar prinsip itulah, Indrawan Nugroho nekat keluar dari perusahaan tempatnya bekerja untuk membuat usaha baru. Sebuah usaha untuk mengembangkan aset paling dasar dari sebuah usaha yaitu manusia itu sendiri.

Indra yakin, manusia perlu pengembangan lebih dari sekadar edukasi yang telah didapatkannya melalui lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal. Manusia dalam pikirannya perlu setiap saat mengembangkan diri.

Dengan pengembangan diri, manusia akan mampu berpikir serta memiliki ide baru untuk meningkatkan kualitasnya secara individu maupun tempat dia bekerja. Keyakinan kuat yang kemudian disampaikan Indra kepada Farid Poniman, yang tidak lain merupakan atasan di tempat dia bekerja, untuk membuat perusahaan pengembangan diri.


Setengah Bulan, Bahrul Raih Rp30 Juta dari Hiasan Imlek


Datangnya tahun baru Imlek membawa berkah tersendiri bagi Bahrul Ulum, perajin air brust khusus hiasan atau pernak pernik hari raya atau perayaan khusus. Bagaimana tidak, hanya dalam tempo sekira setengah bulan, dia mampu mengantongi keuntungan hingga Rp30 juta.

Bagi para penikmat kerajinan khusus yang didesain untuk memeriahkan hari keagamaan hingga perayaan tahun baru seperti imlek yang jatuh pada 3 Februari, buah karya Bahrul yang beralamat di Jalan Raya Kuta, sudah tidak asing lagi dan bisa menjadi jaminan kualitas.

Selain langka, berkat kelihaian tangan terampil Bahrul, berbagai macam kreasi seni lewat hiasan dan pernik-pernik yang dibuat, mampu menambah semaraknya pesta atau perayaan suatu hajatan acara. Seperti pada tahun baru Imlek yang sangat dinantikan warga keturunan Tiongha. Tentu saja Bahrul memanfaatkannya untuk menjual kerajinan karyanya.


Raup Puluhan Juta Rupiah dari Bisnis Pernak-Pernik Imlek


Manisnya bisnis pernak-pernik Imlek memang menggiurkan. Awaludin yang menjajakan barang-barang tersebut mengaku omzetnya per hari bisa mencapai Rp2 juta-Rp3 juta. Bahkan tiga pekan sebelum Imlek, dia mengaku mengantongi omzet sebesar Rp15 juta.

"Itu omzet untuk penjualan barang-barang berbau imlek dan kue keranjang," tutur Awaludin yang memililiki toko Berlian Lama, di Glodok, Jakarta.

Awaludin mengungkapkan, barang yang paling sering dicari oleh kosumen menjelang Imlek ini adalah raja uang dan semacam tulisan China yang disebut “hook” yang dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan. "Orang-orang paling sering nanyain raja uang dan hook, karena katanya bisa bawa hoki," imbuhnya.

Sementara, Iyus pedagang lain di Glodok mengungkapkan, omzet per hari dari hasil penjualan barang-barang berbau Imlek yang dia jual adalah Rp1 juta-Rp2 juta.


Kreatif, Limbah Ikan pun Disulap Jadi Tas & Sepatu


Lazimnya, kulit ikan nila atau kakap merapi biasanya hanya dibuang. Namun, di tangan orang yang kreatif bisa dimanfaatkan menjadi bahan membuat kerajinan tas dan sepatu yang sangat indah dan bernilai ekonomi tinggi.

Namun tahukah Anda, jika aneka kreasi kerajinan tersebut ternyata dibuat dengan bahan limbah yang selama ini dibuang. Yaitu kulit ikan nila atau kakap merapi. Selama ini, ikan nila hanya dimanfaatkan dagingnya untuk berbagai jenis makanan, namun kulitnya hanya dibuang sebagai sampah atau limbah.

Di tangan wanita nan kreatif, Rahmawati, yang hanya lulusan diploma, warga Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, limbah kulit ikan nila ini disamak dan digunakan berbagai bahan kerajinan seperti tas sandal dan sepatu. Awalnya memang tidak mudah, namun upaya kerasnya akhirnya membuahkan hasil.

"Setelah disamak, kulit ikan nila biasanya dikeringkan selama semalam. Setelah itu dipotong sesuai pola yang diperlukan. Kemudian dijahit dan dirangkai menjadi tas, sepatu sandal, atau dompet," ujar Rahmawati, saat ditemui di kediamannya.


Kisah Bisnis Sepatu Lukis Beromzet Rp22 Juta per Bulan


Berawal dari kecintaannya dengan dunia lukis dan hobinya mengoleksi berbagai macam jenis sepatu, muncullah ide untuk membuat sesuatu yang berbeda. Andina Nabila Irvani atau yang biasa disapa Dina mencoba menyalurkan hobi melukisnya pada sepatu koleksinya.

"Sebenarnya ide ini datang dari kakak saya. Dia suka sekali bisnis sejak SMA. Sedangkan saya, sudah hobi melukis sejak lama. Sudah les melukis juga sejak masih Taman Kanak-kanak. Jadilah kita mencoba bisnis sepatu lukis," ungkapnya saat ditemui okezone di Grand Kemang, Jakarta beberapa waktu lalu.

Akhirnya pada Agustus 2008, dengan modal awal yang terbilang kecil yaitu sekira Rp1 juta, Dina mulai mencoba menuangkan ide lukisannya pada media sepatu kanvas. 

Bisnis yang baru berkembang memang tidak selalu berjalan mulus. Dirinya sempat mengalami kesulitan dengan stok sepatu polos yang kadang jumlahnya terbatas di pasaran.  Dirinya berfikir mengapa tidak memproduksi sendiri sepatu polos tersebut. Bahkan, dengan memproduksi sendiri sepatu polos tersebut dirinya bisa mendesain sendiri sepatunya Sehingga mempunya bentuk dan jenis yang berbeda yang sudah ada di pasaran.


Pernah Gagal 12 Kali, Kini Fauzan Sukses Garap Bisnis Lele


Berawal dari coba-coba,usaha budi daya lele sangkuriang yang dirintis Fauzan Hangriawan,25,telah memberikan kontribusi sangat berarti tidak hanya bagi dirinya,tetapi juga kepada lingkungan sekitarnya.

Fauzan adalah salah seorang sosok wirausaha muda yang mengembangkan pembudidayaan bibit lele dengan sistem plasma atau kemitraan. Dengan 20 petani binaannya, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Atmajaya ini bersama-sama mengembangkan usaha pembudidayaan lele dengan sistem manajemen kelompok, dimulai dari pembenihan, pembesaran hingga penjualan.

Pria yang hobi olahraga ini telah menunjukkan bakat kewirausahaan sejak masih duduk di bangku SMP. Dia mengaku telah melakukan usaha kecil-kecilan meskipun sifat awalnya hanya membantu teman untuk menjualkan barang seperti kerupuk dan nasi. Awalnya dia mengaku iseng belajar budi daya lele karena melihat potensinya di samping menyukai bidang agrobisnis seperti peternakan dan perikanan.


Bryan Tilaar, Kekayaan Datang dari Kerja Keras & Berkat Tuhan


Pria penerus tahta kerajaan bisnis kosmetik Martha Tilaar, Bryan Tilaar tampaknya memiliki kemampuan analisa yang baik. Hal itulah yang menjadi alasannya  mencatatkan saham PT Martina Berto Tbk (BMTO) ke bursa.

Bryan pun memberanikan diri untuk membawa perusahaan yang dipimpinnya untuk melepas sahamnya ke publik. Tapi sebelumnya, dia meyakinkan sang ibunda yaitu Martha Tilaar dan seluruh direksi.

“Kita melakukan IPO supaya bisnis makin besar serta menerapkan good corporate governance dalam skala publik, Saya sampaikan kita hidup di dunia kalau tidak maju otomatis orang lain yang akan membuat kita mundur,” katanya belum lama ini saat ditemui di Bali beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, saham Martina Berto dibuka menguat di hari pertama saat diperdagangkan di pasar saham Indonesia. Tapi, tak lama berselang saham ini langsung anjlok.


Modal Rp 50 Ribu, Kini Omzet De Tanjung Rp1 Miliar


Dewi Tanjung merupakan penggagas ide franchise untuk wedding card, souvenir dan pernak-pernik pernikahan. Dengan mengusung nama De Tanjung sebagai nama perusahaannya, wanita berparas ayu ini terus mengambangkan usaha ini.

Jika anda hanya sekadar tahu bahwa bisnis franchise kebanyakan hanya untuk makanan saja, Anda salah. Kini ada terobosan baru dalam usaha franchise ini. Yaitu franchise wedding card, souvenir dan pernak-pernik pernikahan, dan ini merupakan franchise untuk wedding card, souvenir dan pernak-pernik pernikahan pertama di dunia.

Usahanya sendiri dimulai sejak 2003 sampai sekarang ini sudah memiliki omzet Rp1 miliar per tahun dari modal awal hanya sebesar Rp50 ribu. Padahal, awal mula Dewi merintis usaha ini dikarenakan kepepet. Dengan kondisi keluarga yang sangat sederhana sekali, di mana sejak bayi Dewi sudah ditinggal oleh Ayahanda tercinta, dan Ibunda yang lulusan SD hanya berprofesi sebagai pembantu rumah.

Untuk kuliah pun, sang paman yang membiayainya. “Karena kepepet gitu, keluarga saya itu sederhana sekali,” ungkap Dewi beberapa waktu lalu.


Memberi "Gratis" untuk Meningkatkan Pemasaran


Banyak dari kita mungkin sudah pernah membuka atau menyimpan file dalam portable document format (PDF). Begitu pula ternyata kalau kita cari di internet, berbagai informasi banyak yang disimpan dengan format PDF.

Saat pertama kali diperkenalkan pada 1993 oleh Adobe, PDF masih sedikit yang mengenal atau menggunakannya. Pengguna komputer pun juga masih jarang yang menyimpan file-nya dalam format PDF, salah satu penyebabnya saat itu adalah ukuran format file yang masih cukup besar sehingga jika diunggah atau diunduh dengan kecepatan modem saat itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu, pada waktu itu PDF tersedia hanya dalam format berbayar sehingga jarang orang yang mau menggunakannya.


Solusi Cepat Menjadi Kaya


Ketika menerima buku Cash in a Flash dari penerbit Ufuk Publishing House yang secara rutin mengirimkan buku-buku terbaiknya ke rumah, saya langsung senyum-senyum sendiri.

Betapa tidak, buku karya dua penulis laris,Mark Victor Hansen dan Robert G Allen, dengan tagline Menjadi Kaya Se-cepat Kilat seakan menyindir. Kenapa menjadi merasa tersindir? Terus terang keinginan menjadi kaya bagi orang seperti saya, rasanya hanya sebuah impian.Apalagi, bisa diwujudkan secepat sambaran kilat.Kecuali,kita mendapat lotere sebesar USD1 juta atau 1 juta poundsterling, pasti dijamin kaya secepat kilat. Kebetulan, dalam waktu yang bersamaan, dalam kotak surat elektronik (e-mail) saya kebanjiran scam (surat bermaksud penipuan) dengan iming-iming menawarkan hadiah 1 juta poundsterling.


Sukses di Usia Muda dengan Marketing yang Dahsyat


Berapa besar modal yang Anda butuhkan untuk memulai dan membangun bisnis yang dahsyat? Kira-kira berapa usia yang ideal untuk bisa mulai membangun bisnis tersebut? Banyak orang masih ragu-ragu dan tidak segera beraksi untuk memulai sebuah bisnis antara lain karena dua hal terebut.

Merasa tidak memiliki modal yang cukup besar dan merasa usia masih terlalu muda atau sebaliknya, merasa terlalu tua. Untuk memulai suatu bisnis yang dahsyat, kita bisa memulainya dari modal yang kecil terlebih dahulu, bahkan di usia muda sekalipun.

Yang penting, kita harus benar-benar bertindak (action) untuk mewujudkannya, kemudian dalam perkembangannya kita bisa melakukan perbaikan dan pengembangan yang lebih dahsyat untuk jangka panjang yang lebih sukses. Hal ini telah dibuktikan oleh salah satu murid saya yang dahsyat, Hendy Setiono.


Harli-Vivi, Sukses dengan Toko Komputer


Di dunia modern sekarang ini, tidak ada jaminan seorang sarjana mudah mendapat pekerjaan. Berbagai perusahaan semakin selektif menerima karyawan. Persaingan makin tinggi. Ujung-ujungnya, mereka yang tersisih malah menambah angka pengangguran.

Jika ditarik lebih dalam, tingginya angka pengangguran juga berkaitan dengan paradigma kebanyakan mahasiswa yang berpikir untuk ''bekerja kepada orang lain''. Setelah lulus, mereka sibuk melamar bekerja di mana-mana, bukan berpikir untuk membuka usaha sendiri.

Pola pikir ini bukan datang tiba-tiba. Sejak kecil, orangtua kerap menjejali pemikiran anaknya agar bercita-cita jadi pilot -misalnya- yang notabene bekerja kepada orang lain. Bukan mengarahkannya menjadi pengusaha (bekerja kepada diri sendiri dan untuk orang lain).


Kaligrafi dari Rempah-rempah


Tak hanya untuk bumbu masakan, rempah-rempah ternyata juga bisa menjadi bahan baku kerajinan, seperti lukisan kaligrafi. Lukisan rempah-rempah berpotensi menembus pasar internasional. Asal bisa membaca selera pasar, prospek usaha ini cukup menjanjikan.

Indonesia sangat terkenal dengan hasil rempahnya. Banyak orang berduyun-duyun datang ke negeri ini untuk memburu salah kekayaan alam itu. Rempah-rempah yaitu cengkih rupanya telah menginspirasi seniman kita untuk mencipta lukisan unik. Bahkan, lukisan ini terlihat lebih hidup dibandingkan dengan lukisan berbahan cat.

Syahputra adalah kreatornya. Ia membuat lukisan kaligafi dari rempah-rempah karena harga bahan bakunya lebih murah dan gampang diperoleh. Ia menggunakan rempah-rempah, seperti, cabai, daun teh, biji weewood, ketumbar, tepung kanji, biji saga, daun waru, dan cengkih untuk melukis kaligrafi. Sebelumnya, bahan baku itu diolah dengan campuran bahan kimia supaya lebih awet.


Muslimin, Sang Pengusaha Tempe


Siapa yang tidak kenal dengan tempe? Makanan ini diminati semua kalangan. Bagi masyarakat yang suka dengan makanan yang terbuat dari kacang kedelai, dapat membeli secara langsung kepada pengusaha tempe satu ini.

Pengusaha ini bernama Muslimin, berasal dari Jawa Tengah. Ia membuka usaha di Jalan Puyuh, Pontianak. Dalam pembungkusan tempe yang dijual, ada dua pilihan. Daun dan plastik.

Awalnya ia berjualan tempe, sebagai jembatan untuk menyambung hidup. Namun, ia sekarang ini merasakan, bahwa pekerjaan itu menghasilkan banyak uang dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.


Miniatur Binatang dari Kaleng Bekas


Tidak banyak dari kita yang memiliki ide untuk memanfaatkan kaleng bekas untuk menjadi produk bermanfaat. Padahal dengan kreativitas dan ketelatenan, kaleng bekas bisa disulap menjadi benda berguna bahkan mendatangkan uang.

Adalah Kusnudin, yang memiliki ide ini dari ketidaksengajaan. Kala itu, kotak kunci mobil angkot dilubangi tikus. Lalu bapak dua anak ini menutupnya dengan kaleng bekas. ''Pagi harinya sudah seperti ini,'' katanya sambil menunjukkan kaleng itu menyerupai guntingan gigi sisir.

Dari kejadian itulah, suami Rini Suariyah itu terinspirasi membuat kerajinan dari kaleng bekas. Tidak ada bekal khusus yang dimilikinya untuk memulai usaha tersebut. Sebelum merintis usaha itu, ia bekerja sebagai supir angkot. Di rumahnya yang sekaligus bengkel kerja di Desa Pungangan Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ia membuat berbagai patung hewan dari kaleng bekas. Diantaranya berbagai macam unggas hingga macan.


Agung Nugroho Susanto, Gadaikan BPKB Kini Beromset Rp 3 Miliar


Berawal dari menggadaikan BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor) untuk merintis usaha cuci pakaian (laundry), Agung Nugroho Susanto, kini bahkan bisa meraup pendapatan Rp 3 miliar per bulan. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini bahkan dinobatkan sebagai juara pertama Wirausaha Muda Mandiri 2009, anugerah dari Universitas Gadjah Mada kepada para alumninya yang dinilai sukses merintis wirausaha.

Agung memulai usaha jasa laundry sejak 28 Fabruari 2006, setelah bisnis distro dan jual beli handphone bangkrut. Ketika memulai usaha jasa cuci pakaian, Agung masih berstatus mahasiswa Fakultas Hukum UGM. Untuk memulai usaha barunya itu, Agung terpaksa menggadaikan BPKB.


Tantangan Bisa Menjadi Peluang


Pernahkah Anda mendengar kalimat ini? “Di setiap krisis selalu ada peluang”. Mungkin ada dari Anda yang pernah mendengar, bahkan beberapa kali mendengarnya, tapi terkadang masih belum tahu persis apa yang dimaksud dengan kalimat tersebut.

Jika kita hanya melihat masalah dalam setiap krisis, kita akan mendapatkan masalah. Tetapi, jika kita bisa melihat peluang dalam setiap krisis yang ada dan segera action untuk mengambil peluang tersebut, kita akan mendapatkan kesuksesan.

Karena itu, dalam situasi ekonomi yang dianggap kurang bersahabat sekalipun, sebenarnya banyak peluang yang bisa kita lakukan untuk menjadi seorang pemasar yang handal, menjadi seorang pebisnis yang sukses yang tentunya juga bisa memberikan manfaat positif bagi banyak orang pula. Pada 1994-an ada seorang lelaki yang ingin memesan tiket pesawat dari London ke New York.


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More