Begitu banyaknya marketing,
sales ataupun business owner yang bingung dalam memasarkan produk atau jasa
mereka saat ini. Bukannya setiap bulan makin ada peningkatan omzet dari produk
yang ditawarkan, tetapi omzet bahkan turun atau mengalami stagnasi. Akhirnya
banyak marketing, sales maupun business owner yang akhirnya menyalahkan kondisi
dan situasi yang terjadi, bukannya berfokus kepada solusi.
Ada satu teknik marketing yang
cukup canggih saat ini. Sebenarnya hal ini bukan hal yang baru juga, kita
mungkin sudah pernah mengetahui hal ini, hanya saja kita tidak menyadari
kekuatan dan efektifitasnya. Apa itu? Teknik ini dinamakan dengan teknik
menjual atau memasarkan menggunakan cerita (story telling). Koq bisa?
Begini saja, apa yang paling
kita sukai sewaktu kita masih kecil? Bukankah kita semua sangat suka dengan
cerita bukan? Bahkan saat kita sekarang ini sudah dewasa, bukankah kita juga
masih sangat suka untuk mendengarkan cerita orang lain bukan? Inilah yang
seharusnya digunakan sebagai tools yang dahsyat untuk meningkatkan omzet produk
atau jasa yang saat ini sedang kita pasarkan.
Dengan bercerita mengenai produk
atau jasa yang sedang kita tawarkan kepada seorang customer, tentunya akan
membuat interaksi kita dengan customer itu sendiri bukan ke dalam situasi yang
formal tetapi akan mengarah ke situasi yang lebih informal atau santai. Inilah
yang akan membuat seorang customer tidak merasa terpaksa untuk membeli produk
atau jasa yang kita tawarkan.
Misalnya saja jika seseorang
secara tiba – tiba dan tanpa basa – basi langsung menawarkan sebuah produk atau
jasa kepada kita. Pasti kita akan langsung menolaknya bukan? Akan tetapi kalau
kita memulai dengan berkomunikasi, mengajak ngobrol, tidak langsung to the
point. Biasanya dengan situasi dan kondisi yang lebih santai akan membuat kita
bisa menceritakan mengenai keunggulan produk dan jasa yang sedang kita tawarkan
yang bisa dikaitan (related) dengan apa yang menjadi kebutuhannya saat ini.
Inilah yang akan sangat mengurangi tingkat penolakan atau resistensi dari
produk atau jasa yang saat ini sedang kita pasarkan.
Ada beberapa tips untuk
melakukan story telling dalam penjualan ini menjadi lebih efektif. Mari kita
telaah satu per satu.
Langkah pertama, ceritakanlah
mengenai produk kita yang sebenarnya.
Banyak sekali saya bertemu dengan
marketing yang terlalu membesar – besarkan kualitas dari produk atau jasa yang
ditawarkan. Hal ini memang kedengarannya menarik buat customer untuk mencoba.
Akan tetapi apakah gunanya kalau mereka akhirnya hanya membeli satu kali saja.
Selanjutnya menjadi kapok serta akhirnya bukannya memberikan referensi yang
baik mengenai produk atau jasa yang kita tawarkan tetapi memberikan referensi
yang buruk. Bukankah ini akan sangat membahayakan sekali? Mari bercerita dengan
kualitas produk atau jasa yang kita tawarkan dengan kondisi yang sebenarnya
tanpa terlalu melebih – lebihkannya.
Langkah kedua, cobalah dahulu
produk atau jasanya (experience first)
Salah satu cara terbaik supaya
kita bisa bercerita mengenai kualitas produk atau jasa yang kita tawarkan
adalah dengan mencoba produk atau jasa itu terlebih dahulu, akhirnya saat kita
bercerita, kita akan memiliki keyakinan (power). Inilah yang akan membuat orang
yang mendengarkan kita menjadi yakin. Saya sendiri yakin, saat seseorang
menceritakan produk atau jasa yang sedang ditawarkan, kita bisa membedakan
apakah orang tersebut sudah menggunakan atau belum produk tersebut. Ada
perbedaan yang bisa dirasakan melalui keyakinan seseorang saat menawarkan
produk atau jasanya, antara seseorang yang sudah pernah mencobanya dengan yang
belum. Saya yakin kita semua pasti bisa merasakannya bukan?
Langkah ketiga, ketahui secara
spesifik dan detail mengenai produk atau jasa.
Hal yang lebih penting lagi
untuk kita ketahui adalah ketahui juga secara lebih detail mengenai produk atau
jasa yang kita tawarkan. Ketahui apa yang menjadi kekuatan utamanya (strong
point). Apa keunggulannya jika dibandingkan produk atau jasa yang sejenis di
pasaran. Saya memberikan disclaimer untuk bagian ini, boleh kita membandingkan
dengan produk atau jasa lain yang sejenis, tetapi ingat dengan etikanya, jangan
menjelek – jelekkan produk atau jasa lain. Ini akan membuat customer memberikan
penilian yang buruk terhadap kita nantinya. Alih – alih berbicara mengenai
kelemahan produk atau jasa orang lain, fokuslah kepada kelebihan dan keunggulan
produk atau jasa kita. Kalau perlu ketahui dan kumpulkan juga kesan positif
(testimonial) dari orang yang sudah pernah menggunakan produk atau jasa kita.
Ini akan membuat orang semakin yakin dengan produk atau jasa yang kita
tawarkan.
Sumber : topmotivasi.com