Pengenalan terhadap diri sendiri
(know yourself) adalah salah satu kunci penting untuk proses pencapaian kita
menuju kesuksesan. Banyak orang yang tidak mendapatkan progress dalam
perjalanankesuksesannya semata – mata karena kurangnya pengenalan terhadap diri
sendiri.
Jika kita memang mau bersungguh
– sungguh untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan ini. Mulailah juga dengan
mengenai diri kita sendiri. Mungkin kita pernah mendengar istilah SWOT (Strength
– Weakness – Opportunity – Treat). Untuk proses pengenalan terhadap diri kita
sendiri, kita bisa melakukan mapping diri kita sendiri dengan model SWOT ini.
Strength (Kekuatan)
Coba analisa diri kita saat ini
juga. Apa yang menjadi kekuatan dalam diri kita? Apa hal yang unik yang kita
miliki? Apa kelebihan yang kita miliki yang orang lain tidak miliki? Apa
keunggulan yang kita punya sehingga banyak orang yang mengatakan itu yang
menjadi kekuatan kita?
Setiap orang pasti memiliki
kelebihan atau kekuatan dalam dirinya. Hanya saja kita perlu menyadarinya
secara langsung atau orang lain yang membantu untuk mengingatkan kita mengenai
Strength yang kita miliki. Setelah kita ketahui apa yang menjadi kekuatan kita,
selanjutnya kita perlu mengembangkan strength point kita ini menjadi maksimal.
Disinilah diperlukan yang namanya ketekunan.
Weakness (Kelemahan)
Setiap kita pasti punya
kelemahan. Tidak ada seorang pun yang tidak memiliki kelemahan di dalam
hidupnya. Yang bisa kita lakukan di bagian ini adalah cobalah untuk menganalisa
apa yang menjadi kelemahan kita. Selanjutnya coba juga kelola apa yang menjadi
kelemahan kita. Kelemahan – kelemahan yang kita kelola dengan baik ujung –
ujungnya bisa menjadi kekuatan kita juga pada akhirnya.
Contohnya saja seperti ini. Saya
pribadi adalah orang yang termasuk dominan otak kiri. Jadi sense kreatifitas
ataupun seni memiliki point yang rendah. Tetapi saya mencoba mengelola apa yang
menjadi kelemahan saya ini. Saya berlatih dan mengelola kelemahan saya ini,
saya juga belajar hal – hal yang berkaitan dengan seni dan design. Alhasil saat
ini saya memiliki improvement yang sangat bagus untuk design. Bahkan cukup
banyak orang yang melihat hasil karya design saya yang OK jika dibandingkan
beberapa tahun sebelumnya.
Seorang sahabat saya juga
memiliki kelemahan dalam social skillnya. Tetapi dia tidak menyerah dan terus
belajar dan berlatih untuk mengembangkan social skillnya. Alhasil, setelah
proses yang cukup panjang, mencoba gagal mencoba berhasil. Saat ini, hubungan
dengan orang sudah menjadi sangat luwes. Bahkan setiap orang senang untuk
berinteraksi dengan dia. Temannya saat ini pun menjadi sangat banyak, ini
sangat jauh berbeda dengan apa yang dimilikinya beberapa tahun sebelumnya.
So, kelemahan apapun yang saat
ini kita miliki, jika kita bisa mengelolanya dengan baik, hal ini akan menjadi
salah satu kekuatan kita pada akhirnya. Intinya, cobalah kelola apa yang
menjadi kelemahan kita saat ini.
Opportunity (Kesempatan)
Dalam kehidupan kita saat ini,
kita pasti banyak bertemu dengan kesempatan – kesempatan yang akan membawa kita
menjadi naik tingkat dari posisi kita sekarang. Tentunya banyak orang yang saat
kesempatan itu datang tetapi tidak siap. Akhirnya posisinya tidak bergerak
kemana – mana. Untuk itulah penting bagi setiap kita untuk memaksimalkan apa
yang menjadi kelebihan kita (strength) serta mempersiapkan diri supaya saat
kesempatan itu datang kita sudah siap.
Saran saya, peluang / kesempatan
dalam hidup kita itu sangat banyak. Bahkan saat ini begitu banyaknya peluang
dan kesempatan yang beredar di hadapan mata kita. Untuk itulah kita juga
memerlukan kejelian untuk menangkap peluang serta memilih mana peluang yang
terbaik yang cocok untuk hidup kita. Asah terus apa yang menjadi kekuatan kita,
sehingga saat peluang itu datang, kita pasti siap untuk menyambutnya.
Treat (Ancaman)
Bagian ini juga perlu menjadi
perhatian kita. Dalam proses perjalanan menuju kesuksesan, pastilah ada ancaman
yang akan menghalangi kita untuk pencapaian entah itu akan menghambat ataupun
menghentikan proses kita. Ancaman ini bisa berasal dari faktor internal (dalam
diri sendiri) bisa juga berasal dari faktor eksternal (dari luar diri kita).
Jika faktor tersebut merupakan
faktor internal, mari kita kelola juga. Faktor treat internal yang menghambat
diri misalnya adalah karakter atau kebiasaan yang buruk yang perlu kita ubah.
Jika saat ini kita tidak mengubahnya, lama kelamaan akan menjadi semakin besar
dan semakin sulit untuk ditangani. Perlu bagi kita untuk sedini mungkin
mengubah hal yang buruk dengan mengeliminirnya.
Misalnya saja kebiasaan atau
karakter yang dapat menjadi ancaman adalah malas. Untuk mengatasi kemalasan,
perlu dilakukan dengan membuat diri kita menjadi disiplin. Coba bayangkan apa
ruginya kalau kita terus menerus memiliki kebiasaan ini? Apa benefitnya jika
kita mengubah kebiasaan buruk ini? Akhirnya ini akan mengubah diri kita menjadi
lebih baik.
Ada lagi jenis ancaman lainnya
yang berasal dari luar. Hal ini lebih sifatnya kita tidak bisa mengontrolnya.
Misalnya seperti krisis ekonomi. Kita tentunya tidak bisa mengendalikan secara
langsung. Tetapi yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan diri kita dengan
memiliki respon yang benar. Bukannya menyalahkan keadaan, situasi dan
kondisi, tetapi berpikirlah mengenai solusi yang bisa kita ambil. Karena di
setiap kondisi krisis atau masalah apapun pasti selalu ada peluang di dalamnya.
Sumber : topmotivasi.com