Banyak orang berjuang meraih
kesuksesan dan impian yang mereka cita – citakan. Akan tetapi, banyak orang
yang ternyata sudah berjuang dengan sangat keras tetapi tidak bisa mencapai apa
yang dicita – citakannya tersebut.
Apa penyebab dari hal tersebut?
Salah satu penghalang terbesar orang tidak bisa meraih kesuksesannya adalah apa
yang disebut dengan Limiting Belief. Limiting belief atau kepercayaan yang
salahlah yang akhirnya membuat potensi seseorang untuk mencapai kesuksesan
menjadi terhambat.
Limiting Belief Usia
Contoh limiting belief yang
menghambat seseorang untuk sukses misalnya masalah usia. Saya khan masih muda,
jadi belum tentu bisa sukses. Pernah atau sering mendengar orang berkata hal
ini kepada kita? Jika kita pernah mendengarnya, ini adalah salah satu jenis
limiting belief yang dialami oleh orang tersebut.
Ada juga orang yang mengatakan
seperti ini. Dengan usia saya yang sekarang yang sudah terlalu tua, saya rasa
saya sudah terlambat untuk meraih kesuksesan yang seharusnya saya bisa raih
beberapatahun yang lalu. Pernahkah kita juga mendengarkan hal seperti ini?
Limiting Belief Kemampuan
Atau, mungkin kita pernah juga
mendengar hal seperti ini. Saya khan tidak punya kemampuan yang diperlukan
untuk bisa menjadi sukses di bidang tersebut. Lagi pula kalau saya belajar saya
akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk berhasil di bidang tersebut.
Bisa juga ada yang mengatakan
hal yang seperti ini. Hmm… Saya merasa hal itu terlalu sepele buat saya. Kalau
saya melakukan hal itu, itu jelas di bawah kemampuan dan potensi saya. Masa
sich dengan melakukan hal seperti itu saya bisa meraih kesuksesan yang saya
idam – idamkan?
Limiting Belief Keuangan
Ada lagi orang yang memiliki
limiting belief yang terkait dengan keuangan. Saat ini khan saya masih belum
punya uang. Bagaimana mungkin saya akan memiliki bisnis atau pekerjaan yang
akan menghasilkan income yang luar biasa untuk kehidupan saya. Ga mungkin dech
saya bisa membeli rumah, mobil, seperti yang dia miliki.
Solusi menghadapi limiting
belief
Begitu banyaknya orang yang
memiliki limiting belief seperti yang disebutkan di atas. Ada begitu banyak
limiting belief lainnya yang membuat Anda tidak merasa layak untuk meraih kesuksesan
yang sesungguhnya. Dengan tegas, saya mengatakan kepada setiap pembaca jika
Anda layak untuk mencapai kesuksesan jika Anda benar – benar menginginkannya.
Ya, Anda layak!
Jadi, bagaimana solusi mengatasi
limiting belief. Salah satu caranya adalah dengan mencari fakta yang membuat
apa yang Anda percayai saat ini adalah keliru. Kalau misalkan tidak ada,
imajinasikan / visualisasikan bahwa hal tersebut mungkin dan bisa terjadi
karena Tuhan memberikan kepada kita potensi dan karunia yang luar biasa. Nothing
is impossible with GOD!
Usia muda, coba kalau kita
perhatikan saat ini. Bukankah saat ini begitu banyak orang yang dalam usia
belianya sudah mencapai kesuksesan yang luar biasa? Beberapa waktu yang lalu,
saya berkesempatan bertemu dengan Juara Indonesia Idol 2010, Igo. Umurnya masih
cukup belia yaitu 17 tahun tetapi bisa meraih juara.
Masih kurang? Banyak juga para
eksekutif atau pengusaha muda di Indonesia yang berhasil meraih kesuksesannya
di usia mudanya. Beberapa bisa Anda lihat profilnya misalnya di majalah SWA.
Bahkan seorang sahabat saya yang pernah bertemu dengan pemilik dari Kebab Turki
Baba Rafi, Hendy Setiono yang mengatakan kalau di usianya waktu usia 25 tahun
sudah memiliki bisnis franchise skala nasional.
Mungkin Anda mengatakan usia
Anda sudah terlampau uzur untuk bisa sukses. Pernahkah kita mengetahui kalau
Colonel Sanders pertama kali memulai bisnis Kentucky Fried Chicken (KFC) saat
usianya 65 tahun. Usia se-uzur itu saja masih sanggup membuat bisnis yang luar
biasa.
Masalah skill / kemampuan yang
menjadi penghambat kita untuk sukses. Setiap skill / kemampuan saya sangat
yakin kita semua pasti bisa mempelajarinya. Hanya dibutuhkan waktu dan
ketekunan saja yang akhirnya akan membuat kita menjadi ahli.
Salah satu yang mesti kita
perangi juga adalah gengsi. Misalnya saja banyak orang yang merasa gengsi dan
tidak percaya diri dalam melakukan sales dan marketing. Bukankah kita
mengetahui orang – orang yang termasuk dalam jajaran orang – orang terkaya
adalah orang yang ahli di bidang sales dan marketing.
Sebut saja Bill Gates yang
sangat sukses dengan memarketingkan Microsoft sehingga semua orang di dunia
saat ini pasti mengetahui tentang Microsoft. Karena itulah, buat apa kita
merasa gengsi melakukan sesuatu yang sebenarnya bisa membuat kita menjadi lebih
sukses. Oiya, gengsi juga merupakan salah satu bentuk dan akibat dari limiting
belief juga.
Limiting belief lainnya yang
perlu kita atasi adalah masalah keuangan. Bisakah kita menemukan orang yang
sekarang sukses yang dulunya memiliki kondisi finansial yang kurang baik? Saya
yakin pasti kita bisa banyak menemukannya.
Kalau kita hanya melihat kondisi
kita saat ini saja, akhirnya limiting belief itu akan terus membelenggu kita
sehingga membuat kita enggan bertindak. Salah satu cara solusi lainnya untuk
membuat kita bisa mengatasi limiting belief ini adalah dengan mengajukan
pertanyaan yang memiliki kekuatan ( empowerment). Misalnya, jika saya terus –
menerus memiliki limiting belief ini, apa saja kerugian luar biasa yang akan
saya alami? Jika saya mengubah limiting belief saya menjadi empowering belief
(kepercayaan yang memberdayakan) apa keuntungan luar biasa yang akan saya
peroleh?
Sumber : topmotivasi.com