Manisnya bisnis pernak-pernik Imlek memang menggiurkan. Awaludin
yang menjajakan barang-barang tersebut mengaku omzetnya per hari bisa
mencapai Rp2 juta-Rp3 juta. Bahkan tiga pekan sebelum Imlek, dia
mengaku mengantongi omzet sebesar Rp15 juta. "Itu omzet untuk penjualan barang-barang berbau imlek dan kue keranjang," tutur Awaludinyang memililiki toko Berlian Lama, di Glodok, Jakarta. Awaludin
mengungkapkan, barang yang paling sering dicari oleh kosumen menjelang
Imlek ini adalah raja uang dan semacam tulisan China yang disebut
“hook” yang dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan. "Orang-orang
paling sering nanyain raja uang dan hook, karena katanya bisa bawa
hoki," imbuhnya. Sementara, Iyus pedagang lain di Glodok
mengungkapkan, omzet per hari dari hasil penjualan barang-barang berbau
Imlek yang dia jual adalah Rp1 juta-Rp2 juta. Sedangkan untuk
total penjualan selama dua minggu sebelum Hari Raya Imlek jumlahnya
mencapai Rp5 juta-Rp6 juta. Sementara omzet tahun lalu, Iyus mengaku
hanya mendapat sekira Rp4,5 juta-Rp5 juta. Untuk penjualan kue
keranjang yang harganya Rp25 ribu per buah, Iyus mengaku penjualannya
sama dengan barang lainnya. Adapun omzet penjualan kue keranjang
seminggu menjelang Hari Raya bisa mencapai Rp1 juta. "Kalau
hari-hari biasa, kue keranjang bisa terjual 10 buah per hari, tapi
seminggu menjelang Hari Raya, bisa 20 buah per hari yang laku,"
pungkasnya. Pedagang yang sehari-harinya berjualan kacamata ini,
beralih menjadi penjual barang-barang yang berbau Imlek menjelang hari
raya Imlek. Adapun barang-barang berbau Imlek yang dijual oleh Iyus
adalah lampion, Gambar Dewa, Amplop Angpau, raja uang dan lain-lain. Iyus
menambahkan konsumen tidak hanya berdatangan dari wilayah Glodok saja,
akan tetapi datang dari berbagai daerah seperti Tangerang. Sementara
barang yang paling banyak dibeli, yaitu lampu lampion ukuran dua inchi.
Dimana ada perusahaan yang sampai memesan 10 lusin untuk pembelian
lampu lampion ukuran dua inchi tersebut. (git)