Kalau kita amati
dengan sungguh-sungguh, kita akan mengetahui bahwa sebenarnya tidak ada suksesyang datang secara tiba-tiba atau secara kebetulan. Setiap sukses
yang di alami oleh seseorang, selalu di awali dengan suata proses
tertentu. Dan setelah semua proses di lalui, maka sukses itu akan
terjadi. Ada sebuah formula – lihat gambar di
bawah ini – untuk mencapai keberhasilan itu, dan jika kita mengikuti formula ini dengan seksama,
serta melakukannya secara konsisten, tentu suatu saat sukses itu pasti dapat di
capai.
1. Keyakinan
Keyakinan adalah kunci
utama untuk meraih keberhasilan. Keberhasilan maupun kegagalan; kekayaan maupun kemiskinan; kebahagiaan maupun
penderitaan; semuanya merupakan produk dari keyakinan. Dengan keyakinan yang
positif, seseorang akan di gerakan untuk mengejar sasaran, demikian juga
keyakinan ini membuat orang berani mengambil resiko untuk bertindak. Apa yang
kita yakini akan membuat diri kita bersemangat dan antusias ketika
mengerjakannya. Hal ini pernah di ungkapkan oleh Joseph Murphy bahwa apapun
yang kita yakini cenderung untuk terjadi. Sebab realitas hidup kita merupakan
cerminan dari keyakinan kita sendiri. Terdapat tiga keyakinan yang harus
kita miliki untuk meraih tujuan atau sasaran – apapun sasaran itu.
Keyakinan pada diri sendiri Sang Buddha pernah bersabda : “
Percayalah pada diri mu “. Kita harus memiliki kepercayaan kepada diri
sendiri barulah kita dapat mencapai sasaran-sasaran hidup kita. Untuk
memiliki rasa percaya pada diri sendiri, terlebih dahulu kita harus mengenali
keberadaan diri sendiri, dan tentunya kita harus menerima keberadaan diri kita
itu. Dengan mengenali diri sendiri kita tahu apa yang menjadi kemampuan dan
kelemahan diri sendiri, dengan mengetahui dan menerima keadaan ini, kita akan
merasa percaya pada diri sendiri. Bila kita tidak mengenal keberadaan
diri kita sendiri, kita akan sulit untuk membangkitkan rasa percaya diri,
sebab ketidak-tahuan itu membuat kita merasa kawatir, cemas dan was-was. Dan
ini yang melemahkankekuatan kita. Oleh
karena itu sebelum kita mulai untuk mengejar sasaran hidup kita, terlebih
dahulu harus mengenal dan menerima keberadaan diri sendiri, sehingga kita
memiliki rasa percaya pada diri sendiri yang mantap. Keyakinan kepada
Tujuan atau sasaran ( goal ). Tidak kalah pentingnya, untuk mencapai
sasaran ini, kita juga harus menaruh kepercayaan pada tujuan itu sendiri,
dimana kita merasa yakin bahwa tujuan itu adalah sasaran yang sesuai dengan
kemampuan dan bakat kita. Bila kita menetapkan sasaran itu terlalu tinggi
melampaui kemampuan yang kita miliki, maka akan membuat diri kita merasa tidak
yakin pada diri sendiri, dan akhirnya malas untuk mengupayakan tindakannya.
Demikian juga bila sasaran itu terlalu rendah, kitapun akan kurang serius untuk
memperjuangkannya. Dalam menyusun tujuan atau sasaran ini sebaiknya kita
mempertimbangkan bakat, minat dan kemampuan yang kita miliki, dengan demikian
sasaran ini akan sangat berarti bagi hidup kita. Bila suatu sasaran itu
mempunyai arti yang besar, tentu kita akan memperjuangkan dengan segenap hati. Keyakinan
kepada Tuhan. Semua bakat,
kemampuan dan potensi yang kita miliki
bersumber dari Tuhan, oleh karena itu kita harus yakin bahwa Tuhan tentu akan
membantu kita dalam setiap tindakan kita. Sesungguhnya Tuhan ingin agar kita
dapat meraih keberhasilan, untuk itu kita harus sesering mungkin berdialog
dengan-Nya, agar bimbingan-Nya di berikan kepada kita. Bila kita yakin bahwa
Tuhan akan membantu dalam mengerjakan setiap pekerjaan, tentu kita akan sangat
percaya diri.
2. Nilai Diri
Albert Einsten pernah
mengatakan Jangan hanya mencoba untuk menjadi orang yang sukses, cobalah untuk
menjadi orang yang berharga. Untuk menjadi orang yang berharga, kita
perlu mengetahui apa yang penting buat diri sendiri yang juga berharga di mata
orang lain. untuk menemukan nilai diri ini, kita perlu untuk bertanya pada diri
sendiri dengan pertanyaan seperti : “ apa yang penting bagi ku ? “ atau “ apa
yang membuat orang lain tertarik pada diriku ? “ atau “ apa yang bernilai di
dalam diriku yang di hargai paling tinggi oleh orang lain ? ”.
pertanyaan-pertanyaan inilah yang seharusnya kita tanyakan pada diri sendiri,
agar kita termotivasi untuk menggali
nilai-nilai positif . Nilai diri ini seharusnya memberikan dorongan
positif dan memotivasi kita. Menggerakkan diri kita untuk berbuat yang terbaik
bagi diri sendiri dan orang lain. Bila di dalam batin kita terjadi
pertentangan, tentu ini adalah cerminan dari pertentangan nilai-nilai yang kita
anut. Sebelum kita menemukan nilai yang sesuai dan selaras satu sama lainnya,
pertentangan ini pasti sering kita rasakan. Pertentangan-pertentangan
nilai-nilai ini tentunya akan melemahkan motivasi, semangat dan keberanian kita, sehingga kita akan sering mengalami perasaan ragu-ragu.
Dan inilah yang menghambat tercapainya sasaran atau goal kita. Keyakinan
dan nilai diri ini pada akhirnya akan tercermin pada Citra Diri kita. Dan citra
diri ini akan menjdi sikap kita. Bila kita memiliki keyakinan yang positif dan
nilai diri yang positif, tentu sikap kita akan positif. Dengan sikap positif
inilah kita baru bisa mencapai goal-goal kita. Dengan sikap positif ini kita
akan memandang segala hal dengan positif, dan cara pandang yang positif ini
merupakah prasyarat untuk tercapainya goal-goal itu. Sebab bila
kita menetapkan sasaran atau goal tetapi kita memandangnya dari sudut pandang
negatif, kita tentu akan selamanya ragu-ragu dan tidak berani mengambil
tindakan yang di perlukan. Dengan sikap positif, kita akan memandang
rintangan dan hambatan sebagai tantangan yang perlu di tundukkan. Tetapi dengan sikap
negatif, kita cenderung untuk menganggap nya sebagai masalah yang besar yang menyulitkan hidup kita, biasanya cenderug
pesimis. Jadi landasan untuk tecapainya sasaran hidup kita adalah
keyakinan dan nilai diri yang positif. Tanpa landasan ini, sama seperti
bangunan yang dibangun di atas pondasi yang rapuh, dimana begitu mendapatkan
tekanan yang berat akan mudah ambruk. Dengan keyakinan dan nilai diri
yang positif ini, kita akan menjalani hidup ini dengan suka-cita, semangat dan
penuh antusias.
3. Goal / Sasaran
Kita tidak akan pernah
mencapai sesuatu atau bergerak ke suatu tempat tertentu, jika kita tidak
memiliki suatu tujuan atau sasaran yang pasti dan jelas. Oleh karena itu untuk
mencapai keberhasilan terlebih dahulu kita harus menyusun dan menetapkan suatu
sasaran. Sesungguhnya manusia itu adalah makhluk
pencapai sasaran, tanpa adanya sasaran, dia tidak akan pernah benar-benar
hidup. Jadi, sasaran itu sebetulnya merupakan cara untuk membuka potensi – sumber daya
– yang di miliki oleh seseorang, untuk benar-benar hidup. Selain itu, Sasaran
yang di tetapkan merupakan suatu petunjuk arah, kemana seseorang harus
mengarahkan langkah tindakan nya. Dalam menyusun dan menetapkan suatu
sasaran, adalah lebih baik bila kita memperhatikan minat, bakat dan kemampuan
yang kita miliki. Di samping itu sasaran yang kita susun, seharusnya mencakup
seluruh bidang kehidupan kita. Bidang-bidang itu adalah :
a. Pekerjaan dan
Karier
Apa yang ingin anda
capai pada pekerjaan dan karier anda.
b. Keuangan
Apa yang ingin anda
capai pada posisi keuangan anda.
c. Kesehatan
Anda ingin sehat
seperti apa
d. Pengembangan Diri
Anda ingin belajar apa
saja untuk meningkatkan kompetensi yang mendukung tercapainya sasaran pekerjaan
atau karier anda.
e. Hubungan
Hubungan-hubungan
seperti apa yang ingin anda jalani atau anda perbaiki.
f. Kontribusi
Apa kontribusi yang
ingin anda berikan kepada masyarakat di sekitar anda.
Sasaran ini harus di tuliskan
dalam kata-kata yang positif, di tulis secara jelas dan spesifik serta harus
menggunakan kalimat sekarang ( present tense ). Bila kita menyusun
sasaran ini, kita harus yakin benar tentang apa yang kita tuliskan ini, kita
harus yakin bahwa kita sanggup untuk mencapai sasaran itu, kita juga harus
yakin bahwa kita memiliki kemampuan untuk meraihnya. Jika tidak, penetapan
sasaran ini akan sia-sia.
4. Strategi
Strategi adalah suatu
perencanaan untuk melakukan tindakan agar goal itu tercapai. Sebagian orang
sering menyebutnya dengan action plan. Sasaran atau goal yang telah kita susun
dan tetapkan, sebaiknya kita jabarkan lagi dalam bentuk rencana tindakan (
action plan ), yang tujuannya adalah untuk memperjelas apa saja yang harus kita
lakukan tindaknnya.
Tujuan dari
perencanaan ini agar kita mempunyai peta yang jelas apa yang harus di kerjakan.
Dengan melakukan tiap-tiap tindakan yang telah di rencanakan pada akhirnya kita
akan mencapai goal tersebut. Bila serangkaian tindakan telah di lakukan
dan ternyata gagal, janganlah menyebut hal itu dengan gagal, tetapi katakanlah
bahwa hasilnya belum sesuai dengan yang kita harapkan. Kita masih mempunyai
banyak kesempatan untuk memperbaiki strategi itu dan melakukan tindakan yang
berbeda dari sebelumnya. Setiap kegagalan merupakan umpan balik negatif,
sebagai pelajaran yang sangat berharga, dengan mengalami hal ini kita bisa
belajar agar di kemudian hari tindakan yang kita lakukan lebih sesuai dengan
sasaran.
5. Tindakan
Untuk mencapai goal
yang kita tetapkan, kita tidak bisa berpangku tangan menunggu hasilnya. Kita
harus melakukan serangkaian tindakan yang mengarah pada goal itu sendiri. Oleh
karena itu tindakan ini juga sangat penting. Tanpa tindakan kita tidak mungkin
mendapatkan apa-apa.
6. Memberi
Untuk berhasil dalam
hidup ini, kita terlebih dahulu harus memberi sebelum kita menerima. Apa yang
harus kita berikan adalah Diri kita yang terbaik – kualitas diri, dan setelah itu, di susul dengan karya
dan layanan yang terbaik yang kita hasilkan. Diri yang terbaik adalah karakter kita yang di landasi dengan nilai-nilai seperti integritas,
kejujuran, kesediaan untuk melayani dan memiliki rasa kasih sayang.
Suatu produk yang baik
yang di hasilkan seseorang, tetapi tidak di sertai dengan kualitas diri –
karakter – yang baik dari produsen atau penjual, maka produk itu tidak akan di
minati oleh orang lain.
Ramah, tulus dan
peduli merupakan cerminan dari rasa kasih sayang dan kesediaan untuk melayani.
Peningkatkan kualitas hidup dan pemberian nilai tambah merupakan cerminan
dari rasa kasih sayang dan kesediaan untuk melayani. Menjaga kualitas
produk yang terbaik secara konsisten merupakan cerminan dari integritas dan
kejujuran. Ini semua yang harus kita berikan kepada orang lain, agar kita
bisa berhasil.
7. Bersyukur
Dalam aktivitas kita
sehari-hari, tentu banyak masalah yang kita temui, mungkin harapan-harapan kita
tidak sesuai dengan kenyataan, mungkin masalah dengan pelanggan, dengan
pegawai, masalah keuangan, masalah keluarga dan masih banyak yang lainnya, dimana masalah-masalah ini
tentunya bisa membuat diri kita jengkel dan marah – tidak puas. Untuk
mengatasi perasaan tidak puas ini, sebaiknya kita mulai bersyukur. Terimalah
semua masalah ini dengan penuh syukur. Sebab dengan bersyukur akan
menghilangkan rasa tidak puas ini. Bila kita terus jengkel atau marah maka
permasalahan ini tidak mungkin bisa di selesaikan dengan sebaik-baiknya. Dengan
bersyukur, itu sendiri sudah mengarahkan pandangan kita pada solusi, bukan pada
masalah. Ketika kita bersyukur, kita menerima apa adanya, perasaan
menjadi tenang dan pikiran kita kembali jernih.
Inilah kunci untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan keberhasilan kita
mencapai goal, sesungguhnya tergantung pada kemampuan kita untuk menyelesaikan
berbagai masalah yang menghadang di depan kita. Dan hanya lewat bersyukur
inilah, kita menghadirkan pandangan jernih yang dapat membantu menyelesaian
berbagai masalah itu. Oleh karena itu apa pun yang anda alami, terimalah
dengan penuh rasa syukur.
8. Perenungan
Untuk mengatasi
berbagai masalah yang muncul, kita di tuntut untuk bisa menyelesaikan secara
kreatif. Kreatifitas tidak mungkin bisa di hasilkan ketika pikiran kita sedang
kacau. Hanya melalui ketenanganlah kreatifitas itu muncul. Kreatifitas itu
bersumber dari data tersimpan yang ada di bawah sadar. Data ini bisa di akses
hanya ketika kita dalam keadaan tenang dan hening. Dengan melakukan
perenungan, terlebih dahulu kita menenangkan tubuh, kemudian menenangkan
pikiran, dan selanjutnya keheningan itu datang. Dalam keadaan hening inil,
lakukan dialog pribadi dengan diri anda sendiri. Mintalah bimbingan dan
petunjuknya untuk mengatasi berbagai masalah yang sedang anda hadapi. Apapun
yang anda minta dengan sungguh-sungguh akan di berikan jawabannya. Jika anda
percaya, maka ini akan menjadi kenyataan. Mengapa demikian ? dalam keheningan
tidak hanya anda berkomunikasi dengan diri sendiri, tetapi anda juga dapat
berkomunikasi dengan pikiran universal – Sang Pencipta kita. Bila secara
rutin dan konsisten, anda melakukan perenugan ini, maka masalah-masalah yang
anda hadapi tentu dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Dan rasa percaya
diri anda akan meningkat. Pembaca yang budiman, formula sukses ini
sebetulnya sangat sederhana, dan bila anda mengikuti petunjuk dalam
langkah-langkah ini, anda pasti bisa meraih keberhasilan sesuai dengan tujuan
atau sasaran yang telah anda tetapkan.
Penulis : Soegianto Hartono
Sumber :
topmotivasi.com