Mencari potensi terbaik diri kita bisa dilakukan sepanjang hayat. Sebab kita tidak tahu apakah keberhasilan saat ini merupakan yang terbaik yang bisa kita capai, atau masih ada kemampuan tersembunyi yang jika diolah dan dikelola bisa menghasilkan sesuatu yang sangat luar biasa.
Ada banyak cerita, bagaimana seorang tua yang dari sisi usia tampak habis peluangnya untuk meraih sukses, ternyata bisa berhasil luar biasa. Misalnya Kolonel Harland Sanders yang baru memulai bisnis berjualan ayam goreng setelah ia pensiun. Mungkin banyak yang berpikir, jika ia benar-benar punya potensi di bidang ini, ia sudah dari dulu sukses. Sehingga upayanya kali ini dianggap akan sia-sia. Nyatanya kita tahu sekarang, dari tangannyalah lahir jaringan gerai ayam goreng Kentucky Fried Chicken (KFC) yang menyebar ke seluruh dunia. Padahal ia memulainya di saat sudah tua.
Begitupun, kita kerap memandang remeh anak-anak yang memiliki kemampuan belajar kurang. Dengan kondisinya ketika itu bahkan ada orangtua atau guru yang langsung memvonisnya sebagai anak atau murid yang terbelakang. Padahal masalahnya hanya karena potensi si anak saat itu belum benar-benar muncul dan baik guru, orangtua, atau keadaan sekitar belum mampu mengeksploitasi sepenuhnya.
Netter yang luar biasa,
Tadi pagi saat talkshow di Jaringan Radio Sonora saya mengangkat salah satu contohnya dengan tema: Potensi Manusia yang Luar Biasa. Seorang anak diminta mengundurkan diri oleh sekolahnya karena dianggap berkemampuan kurang. Karena sekolah tak mau menerimanya, akhirnya si ibu yang juga guru mendidiknya sendiri di rumah. Dan ternyata, setelah dewasa si anak menjelma menjadi ilmuwan hebat dan penemu kenamaan dunia. Dia adalah Thomas Alva Edison, ilmuwan yang masyhur hingga saat ini.
Karena itu, kita tak perlu merasa rendah jika seseorang meremehkan kita. Meski memang kita lemah di bidang itu, kita mungkin sebenarnya memiliki potensi besar di bidang lain. Yang harus kita lakukan adalah, tetap menanam dan memelihara benih manusia tangguh, berkarakter, dan kaya mental di dalam diri kita. Jika ini yang kita lakukan, pada saatnya nanti kita akan menemukan momentum untuk membuktikan bahwa kita sesungguhnya luar biasa.
Sumber : andriewongso.com