Menjelang lebaran tiba, tidak hanya produk fashion dan aneka macam kue kering saja yang diserbu para konsumen. Perlengkapan alat sholat seperti mukena, sarung, sajadah, dan kopiah juga ikut mendapatkan imbasnya dan mengalami lonjakan permintaan hingga mencapai lebih dari 100%.
Kondisi ini tentunya tidak disia-siakan para pelaku usaha. Terbukti, para produsen mukena saling berlomba menciptakan beragam jenis mukena cantik untuk menarik minat konsumen serta banyak pula pedagang grosir mukena di kota-kota besar yang mulai mempersiapkan stok barang dagangan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Contohnya saja seperti para pelaku bisnis mukena di Pasar Kanoman, Cirebon yang rutin mempersiapkan stok aneka macam mukena cantik hingga dua kali lipatnya, sebelum memasuki dua pekan menjelang lebaran. Strategi ini sengaja mereka lakukan karena biasanya memasuki musim tersebut permintaan pasar meningkat sampai 70%, sehingga tidak heran bila sebulan sebelumnya mereka sudah harus menyediakan stok barang untuk mengantisipasi lonjakan pasar.
Untuk mencukupi pasokan mukena di Pasar Kanoman Cirebon, para pedagang sengaja mendatangkan produk unggulan dari Bandung, Daerah Tasikmalaya, serta sebagian kecil dari para produsen mukena asal Cirebon. Dengan harga jual yang bervariatif yakni mulai dari Rp 75.000 per buah sampai Rp 300.000,00 untuk mukena kualitas unggulan, sedikitnya para pedagang di Pasar Kanoman Cirebon bisa mengantongi omset hingga puluhan juta rupiah menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Selain para pedagang mukena di Pasar Kanoman, Cirebon yang kebanjiran pesanan, permintaan perlengkapan ibadah sholat juga meningkat hingga 200% di Pasar Johar, Semarang. Bahkan menurut pengalaman para pedagang, biasanya sebelum memasuki bulan ramadhan permintaan mukena mulai meningkat sekitar 40%-50% dan puncaknya pada pekan kedua bulan ramadhan hingga momen lebaran tiba, permintaan mukena bisa melesat pesat hingga tiga kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.
Tidaklah heran bila salah seorang pedagang mukena di Pasar Johar yang biasanya mengantongi omset sekitar Rp 1 juta rupiah di hari-hari biasa, kini bisa mendapatkan lonjakan omset hingga Rp 3 juta rupiah/ hari di detik-detik menjelang lebaran. Kondisi ini tentunya dipicu kebiasan para konsumen yang sengaja menggunakan uang THR untuk membelanjakan segala kebutuhan mereka di hari kemenangan.
Sumber : bisnisukm.com