Pada suatu hari, Pak Bendor (seorang pengusaha angkuh dari perusahaan furnitur) mengadakan perundingan kerja sama dengan Pak Boncel (seorang pengusaha truk angkutan) dan Pak Bedul (seorang pengusaha bengkel mobil). Meeting tersebut diadakan di kantor Pak Bendor. Sebelum perundingan dimulai, Pak Boncel dan Pak Bedul menelepon seseorang dengan handphone-nya.
Pak Boncel: "Halo Pak Noto! Saya mohon bantuan Anda, saya akan mendapat langganan tetap untuk angkutan barang dari sebuah perusahaan furnitur, jadi order saya meningkat dan bila ada kekurangan truk angkutan, saya mohon bantuan truk dari perusahaan Anda!"
Pak Bedul: "Halo Pak Jito, bengkel saya akan dapat order tetap untuk perawatan mobil-mobil dari perusahaan truk angkutan dan perusahaan furnitur, bila kami kekurangan tenaga teknis atau onderdil kendaraan, saya mohon bantuan bengkel Anda!"
Melihat dua rekannya sibuk dan serius menelpon seseorang, Pak Bendor nggak mau kalah. Dia langsung menelepon rekan bisnisnya dengan handphone-nya juga.
Nah, lagi seru-serunya menelpon, tiba-tiba muncullah Kunut, office-boy kantor Pak Bendor. Dia langsung memotong, "Maaf Pak, ini..."
Karena merasa terganggu, Pak Bendor marah. Katanya, "Heh!! Mengganggu saja. Kamu enggak tahu ya, saya lagi telepon penting dengan rekan bisnis. Ngapain sih kamu?!"
Kunut: "Maaf Pak, saya cuma mau nganterin voucher pulsa pesanan Bapak, kan kata Bapak tadi pulsanya sudah habis?"
Boncel dan Bedul : "???!!"
Sumber : andriewongso.com