Terminologi “angel investor” bisa didefinisikan sebagai seorang
individu yang memiliki kekuatan finansial dan bersedia untuk memberikan
suntikan dana bagi sebuah perusahaan baru. Beberapa angel investor
sering bergabung dan membentuk sebuah jaringan tersendiri untuk saling
berbagi penelitian dan memperkuat modal investasi mereka.
Angel investor berperan cukup vital dalam sebuah perusahaan terutama bagi perusahaan baru yang ingin bertahan dan berkembang menjadi lebih besar. Untuk itulah seorang entrepreneur harus jeli melihat keberadaan seorang angel investor. Angel investor memiliki beberapa perbedaan dari investor pada umumnya. Seorang angel investor biasanya dapat dikenali dari karakteristik sebagai berikut:
* Biasanya seorang angel investor ialah seorang entrepreneur, wirausahawan, pebisnis yang sudah berpengalaman.
* Seorang angel investor cenderung memilih perusahaan atau bisnis yang masih dalam tahap perkembangan awal.
* Seorang angel investor tidak perlu bekerja terlalu keras.
* Lokasi investasi yang dipilih seorang angel investor biasanya bergantung pada perhatian atau fokus yang ia berikan.
* Kontrak yang digunakan angel investor lazimnya lebih sederhana.
* Pemantauan setelah investasi dilakukan oleh angel investor secara aktif dan terlibat penuh.
* Tingkat pengembalian dana sering bukan menjadi fokus utamanya.
Angel investor sendiri dapat dikelompokkan menjadi lima kategori dasar:
* Malaikat korporasi: Secara tipikal yang disebut sebagai malaikat korporasi ialah para manajer senior yang telah diberhentikan karena pemutusan hubungan kerja massal atau yang telah mengajukan masa pensiun lebih awal dari yang seharusnya. Selain menerima uang tunai, seorang entrepreneur dapat meyakinkan malaikat korporasi untuk mengisi posisi sejumlah manajemen senior seperti dalam pengembangan bisnis.
* Malaikat entrepreneur: Jenis ini merupakan tipe yang paling banyak ditemukan. Sebagian besar dari mereka memiliki dan menjalankan bisnis-bisnis yang sangat sukses. Karena investor-investor ini memiliki sumber pendapatan lainnya dan mungkin mempunyai kekayaan besar dari pemberian umum atau pembelian parsial, mereka bersedia mengambil risiko yang lebih besar dan menanamkan modal lebih banyak. Maka dari itu, cara terbaik untuk memasarkan transaksi Anda kepada para malaikat ini ialah sebagai peluang yang bersinergi. Mencerminkan tujuan ini, malaikat entrepreneur jarang melihat perusahaan yang berada di luar disiplin ilmu atau keahlian mereka serta akan berpartisipasi dalam beberapa investasi saja dalam sekali waktu. Investor seperti ini hampir selalu duduk sebagai anggota dalam dewan direksi tetapi sangat jarang menerima tugas-tugas manajemen. Mereka akan melaksanakan investasi yang berskala sedang dan menanamkan modal dalam jumlah yang lebih besar seiring dengan perkembangan perusahaan.
* Malaikat yang antusias: Sementara malaikat entrepreneur cenderung suka berhitung, para malaikat antusias ini hanya suka terlibat dalam tawar menawar. Sebagian besar malaikat antusias berumur 65 tahun atau bahkan lebih. Mereka juga meraih kekayaan secara Mandiri dari keberhasilan yang diraih dalam bisnis yang dimulai sendiri dan telah mengurangi jadwal kerja. Bagi mereka, berinvestasi merupakan sebuah hobi. Sebagai konsekuensinya, mereka umumnya tidak berperan dalam manajemen dan jarang sekali meminta untuk ditempatkan dalam dewan. Karena mereka ikut serta dalam begitu banyak perusahaan, ukuran investasi mereka juga cenderung lebih kecil.
* Malaikat manajemen mikro: Manajer mikro merupakan investor yang amat serius. Beberapa dari mereka terlahir kaya raya, tetapi mayoritas besar memperoleh kekayaan melalui usaha mereka sendiri. Sayangnya, warisan ini membuat mereka menjadi berbahaya. Karena kebanyakan telah berhasil membangun perusahaan, para manajer mikro mencoba untuk memaksakan taktik yang berhasil bagi mereka dan bagi perusahaan portfolio mereka. Meskipun mereka tidak menuntut sebuah peran manajemen yang aktif, manajer mikro biasanya meminta sebuah posisi dalam dewan direksi. Jika bisnis tidak berjalan baik. mereka akan mencpba membawa masuk manajer baru.
* Malaikat profesional: Istilah ‘profesional’ dalam konteks ini merujuk kepada pekerjaan investor, seperti dokter, pengacara, dan dalam beberapa kasus langka, akuntan. Malaikat profesional suka untuk berinvestasi dalam perusahaan yang menawarkan sebuah produk atau jasa yang berkaitan dengan pengalaman mereka. Mereka jarang sekali menuntut posisi dalam dewan direksi, tetapi mereka bisa berubah menjadi kurang menyenangkan untuk dihadapi saat keadaan menjadi sulit dan meyakini bahwa sebuah perusahaan berada dalam masalah bahkan sebelum benar-benar mengalaminya. Malaikat profesional akan berinvestasi dalam beberapa perusahaan sekaligus.
Sayangnya di Tanah Air, angel investor belum bisa dipertemukan dengan perusahaan atau bisnis baru dengan lebih mudah. Hal ini akibat ketiadaan pusat informasi atau database yang merangkum berbagai angel investor . Sementara di luar negeri terutama di Amerika Serikat, sudah banyak ditemui berbagai situs yang mewadahi perusahaan baru yang sedang membutuhkan dana. Situs-situs tersebut misalnya KillerStartup, YouNoddle, dan sebagainya. Keberadaan sebuah jembatan yang memfasilitasi kedua belah pihak tentu sangat dibutuhkan untuk perkembangan dunia entrepreneurship Indonesia di masa datang.
Sumber : ciputraentrepreneurship.com
Angel investor berperan cukup vital dalam sebuah perusahaan terutama bagi perusahaan baru yang ingin bertahan dan berkembang menjadi lebih besar. Untuk itulah seorang entrepreneur harus jeli melihat keberadaan seorang angel investor. Angel investor memiliki beberapa perbedaan dari investor pada umumnya. Seorang angel investor biasanya dapat dikenali dari karakteristik sebagai berikut:
* Biasanya seorang angel investor ialah seorang entrepreneur, wirausahawan, pebisnis yang sudah berpengalaman.
* Seorang angel investor cenderung memilih perusahaan atau bisnis yang masih dalam tahap perkembangan awal.
* Seorang angel investor tidak perlu bekerja terlalu keras.
* Lokasi investasi yang dipilih seorang angel investor biasanya bergantung pada perhatian atau fokus yang ia berikan.
* Kontrak yang digunakan angel investor lazimnya lebih sederhana.
* Pemantauan setelah investasi dilakukan oleh angel investor secara aktif dan terlibat penuh.
* Tingkat pengembalian dana sering bukan menjadi fokus utamanya.
Angel investor sendiri dapat dikelompokkan menjadi lima kategori dasar:
* Malaikat korporasi: Secara tipikal yang disebut sebagai malaikat korporasi ialah para manajer senior yang telah diberhentikan karena pemutusan hubungan kerja massal atau yang telah mengajukan masa pensiun lebih awal dari yang seharusnya. Selain menerima uang tunai, seorang entrepreneur dapat meyakinkan malaikat korporasi untuk mengisi posisi sejumlah manajemen senior seperti dalam pengembangan bisnis.
* Malaikat entrepreneur: Jenis ini merupakan tipe yang paling banyak ditemukan. Sebagian besar dari mereka memiliki dan menjalankan bisnis-bisnis yang sangat sukses. Karena investor-investor ini memiliki sumber pendapatan lainnya dan mungkin mempunyai kekayaan besar dari pemberian umum atau pembelian parsial, mereka bersedia mengambil risiko yang lebih besar dan menanamkan modal lebih banyak. Maka dari itu, cara terbaik untuk memasarkan transaksi Anda kepada para malaikat ini ialah sebagai peluang yang bersinergi. Mencerminkan tujuan ini, malaikat entrepreneur jarang melihat perusahaan yang berada di luar disiplin ilmu atau keahlian mereka serta akan berpartisipasi dalam beberapa investasi saja dalam sekali waktu. Investor seperti ini hampir selalu duduk sebagai anggota dalam dewan direksi tetapi sangat jarang menerima tugas-tugas manajemen. Mereka akan melaksanakan investasi yang berskala sedang dan menanamkan modal dalam jumlah yang lebih besar seiring dengan perkembangan perusahaan.
* Malaikat yang antusias: Sementara malaikat entrepreneur cenderung suka berhitung, para malaikat antusias ini hanya suka terlibat dalam tawar menawar. Sebagian besar malaikat antusias berumur 65 tahun atau bahkan lebih. Mereka juga meraih kekayaan secara Mandiri dari keberhasilan yang diraih dalam bisnis yang dimulai sendiri dan telah mengurangi jadwal kerja. Bagi mereka, berinvestasi merupakan sebuah hobi. Sebagai konsekuensinya, mereka umumnya tidak berperan dalam manajemen dan jarang sekali meminta untuk ditempatkan dalam dewan. Karena mereka ikut serta dalam begitu banyak perusahaan, ukuran investasi mereka juga cenderung lebih kecil.
* Malaikat manajemen mikro: Manajer mikro merupakan investor yang amat serius. Beberapa dari mereka terlahir kaya raya, tetapi mayoritas besar memperoleh kekayaan melalui usaha mereka sendiri. Sayangnya, warisan ini membuat mereka menjadi berbahaya. Karena kebanyakan telah berhasil membangun perusahaan, para manajer mikro mencoba untuk memaksakan taktik yang berhasil bagi mereka dan bagi perusahaan portfolio mereka. Meskipun mereka tidak menuntut sebuah peran manajemen yang aktif, manajer mikro biasanya meminta sebuah posisi dalam dewan direksi. Jika bisnis tidak berjalan baik. mereka akan mencpba membawa masuk manajer baru.
* Malaikat profesional: Istilah ‘profesional’ dalam konteks ini merujuk kepada pekerjaan investor, seperti dokter, pengacara, dan dalam beberapa kasus langka, akuntan. Malaikat profesional suka untuk berinvestasi dalam perusahaan yang menawarkan sebuah produk atau jasa yang berkaitan dengan pengalaman mereka. Mereka jarang sekali menuntut posisi dalam dewan direksi, tetapi mereka bisa berubah menjadi kurang menyenangkan untuk dihadapi saat keadaan menjadi sulit dan meyakini bahwa sebuah perusahaan berada dalam masalah bahkan sebelum benar-benar mengalaminya. Malaikat profesional akan berinvestasi dalam beberapa perusahaan sekaligus.
Sayangnya di Tanah Air, angel investor belum bisa dipertemukan dengan perusahaan atau bisnis baru dengan lebih mudah. Hal ini akibat ketiadaan pusat informasi atau database yang merangkum berbagai angel investor . Sementara di luar negeri terutama di Amerika Serikat, sudah banyak ditemui berbagai situs yang mewadahi perusahaan baru yang sedang membutuhkan dana. Situs-situs tersebut misalnya KillerStartup, YouNoddle, dan sebagainya. Keberadaan sebuah jembatan yang memfasilitasi kedua belah pihak tentu sangat dibutuhkan untuk perkembangan dunia entrepreneurship Indonesia di masa datang.