Taipan kelas kakap di bidang properti, Ciputra mengatakan bahwa jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship harus sudah ditanamkan mulai taman kanak-kanak (TK). Hal itu diungkapkannya kala ditemui dalam acara, penandatanganan kerja sama Pelatihan Entrepreneurship bagi Tenaga Migran Indonesia di Singapura, di Ciputra Gallery, Jakarta. "Indonesia harus punya mental mandiri dan jiwa entrepreneurship, dan itu harus ditanamkan sejak dini yaitu ketika seseorang taman kanak-kanak," kata Ciputra. Dia
menambahkan, bila jiwa entrepreneurship ini sudah ada dalam diri
seseorang sejak dini, maka semangat kewirausahaan akan meresap dalam
jiwa, roh, pikiran dan tubuh. Sehingga bisa dijalankan sebaik mungkin. Ciputra
mengatakan, Indonesia yang pernah dijajah lebih dari 350 tahun
menjadikan mental masyarakatnya menjadi rapuh dan mempunyai memori
untuk selalu mencari pekerjaan bukan untuk membuka lapangan pekerjaan.
Adanya learning by experience, dapat memudahkan seseorang untuk
membentuk suatu jiwa entrepreneur dalam dirinya. "Kita harus
learning by experience. Otak kanan kita kembangkan, karena otak kanan
itu merupakan bagian untuk mengembangkan kreatifitas dan kemandirian,"
tandasnya. Seperti misalnya tenaga kerja Indonesia (TKI/TKW)
yang minim pendidikan, harus diberi sebuah program seperti ini agar
tumbuh jiwa atau semangat kewirausahaannya. Agar senantiasa mandiri
ketika nantinya kembali ke kampung halamannya di Indonesia. "TKW,
mereka pahlawan bagi Indonesia. Pengorbanan mereka sangat luar biasa.
jadi ketika nanti mereka kembali ke Indonesia mereka sudah siap untuk
jadi wirausaha karena sudah dibekali pendidikan atau program
kewirausahaan ini, sehingga jalur kemiskinan bisa diputus, karena
ketika mereka kembali kekampungnya mereka bisa membuka usaha dan itu
bisa diturunkan ke anak, cucu mereka masing-masing," jelas Ciputra.