Suatu hari seekor induk ayam menemukan sebuah telur dan
menaruhnya bersama telur-telurnya dan mengeraminya bersama telur-telurnya,
tanpa ia ketahui kalau telur yang ia temukan adalah telur Elang. Begitulah
akhirnya seekor elang lahir dalam keluarga ayam.
Karena anak elang tersebut dilahirkan dan dibesarkan
bersama anak-anak ayam, maka ia tidak pernah berpikir untuk mampu terbang
tinggi dan teriakan yang sangat keras. Anak elang tersebut betul-betul berpikir
bahwa ia adalah anak ayam yang hanya dapat berjalan atau berlari-lari dan
mengais tanah mencari makanan.
Suatu hari anak elang itu melihat ke atas dengan penuh
kekaguman memperhatikan seekor elang besar dengan suara keras berputar-putar di
angkasa. Ketika ia bertanya kepada induk ayam, binatang apa yang sedang terbang
itu, sang induk menjawab: “Itu elang, tentu kamu tidak akan pernah dapat
terbang seperti itu, kamu hanya seekor ayam.” Kemudian mereka kembali mengais
tanah mencari makanan.
Sampai besar anak Elang itu terus memperhatikan
bagaimana elang beterbangan di atas sana dan merindukan bagaimana ia bisa
terbang melintasi awan-awan bersama mereka. Tetapi tidak pernah sekali pun ia
mengepakkan sayapnya dan mencoba untuk terbang, elang itu pun akhirnya tetap
berpikir bahwa ia seekor anak ayam.
Suatu kali ketika anak elang itu bermain-main di tepi
tebing, ia berjumpa dengan seekor elang besar. Sepertinya ia tidak takut
berhadapan dengan elang besar itu. Kemudian elang besar itu berkata: “tahukah
kamu bahwa kamu seekor elang?” Bukan! Bukan!, saya bukan elang, saya ayam”
sahut anak elang itu tanpa ia ketahui bahwa memang sesungguhnya ia seekor
elang. “Mari kita buktika bahwa kamu adalah seekor elang dan bukan ayam,” kata
elang besar itu.
“Coba kamu loncat-loncat yang kuat dan kepakkan sayapmu
dengan keras,” kata elang besar itu. Anak elang yang sudah cukup dewasa itu pun
mencoba, namun terjatuh, ia mencoba lagi dan terjatuh berkali-kali. “Benar kan!
Saya bukan elang, saya ayam,” katanya. Kemudia elang besar itu meminta anak
ayam mencoba lagi untuk meloncat dan mengepakkan sayap dengan lebih kuat,
beberapa kali terjatuh lagi, sebetulnya lompatan dan kepakan sayapnya makin
kuat dan makin tinggi, namun belum berhasil terbang. Anak elang itu pun
frustrasi dan berkata “memang saya anak ayam, itu buktinya, sudah saya coba
berkali-kali namun tidak berhasil sepertimu.”
Akhirnya si elang besar mengangkat anak elang ke udara
yang sangat tinggi kemudian ia melepaskan anak elang, itu. Sesaat anak elang
itu kaget dan hilang kendali, namun si elang besar berkata “kepakkan sayapmu
sekuat tenaga, terbanglah, terbanglah!” Dan betapa herannya si anak elang itu,
di ketinggian dapat terbang melintasi awan-awan, dan akhirnya ia berkata:
“Betapa senang bisa terbang.” “Benar juga, ternyata saya ini Elang bukan Ayam!”
katanya dengan bangga.
Setiap orang sesungguhnya diciptakan dengan
kemampuan-kemampuan yang sangat baik menurut talenta dan keunikan
masing-masing. Namun setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
Sebagian orang kelihatannya mudah mencapai keberhasilan dalam hidupnya dan
menggunakan talentanya secara maksimal. Sebagian orang lagi merasa tidak mampu
sukses seperti orang-orang yang telah sukses, karena dibesarkan ditempat yang
mungkin kurang menguntungkan atau sering diejek “kamu tidak bisa, kamu tidak
akan bisa menjadi orang sukses.” Tidak ada kesuksesan yang diperoleh dengan
mudah, setiap orang sukses pernah jatuh dan gagal berkali-kali, namun mereka
tidak menyerah dan terus mencoba hingga kesuksesan dapat diraih dan terbang
makin tinggi dalam kesuksesannya.”
Sumber : inspirasijiwa.com