Soto biasa disajikan dengan daging sapi ataupun ayam. Namun,
soto jamur beras merah di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah ini berbeda dari soto lainnya.
Soto ini disajikan dengan cara berbeda dari soto kebanyakan. Soto ini disajikan tidak dengan menggunakan mangkok seperti pada umunya. Hidayati memanfaatkan mangkuk tanah liat untuk memberi cita rasa yang berbeda.
Soto jamur ini juga tidak menggunakan beras putih. Komposisi yang digunakan adalah nasi beras merah dipadu dengan irisan jamur tiram dan bumbu khas. Tidak hanya itu, soto juga ditaburi kuah kaldu sehingga lebih gurih dan menggugah selara.
Menurut Hidayati penyajian seperti ini dimaksudkan untuk membuat soto lebih lezat dan segar saat disantap. Uniknya, menu soto jamur ini ditemukan secara tidak sengaja. Saat itu, dia hanya iseng membuat masakan baru untuk santapan keluarganya.
“Setelah matang saja minta tetangga dan teman-teman mencobanya. Mereka bilang rasanya enak. Setelah perbaiki beberapa kali akhirnya saya beranikan diri dijual. Ternyata sambutan masyarakat cukup bagus,” aku Ny Hidayati.
Proses pembuatan soto jamur ini tidak terlalu sulit. Setelah jamur tiram dibersihkan dan direbus beberapa menit lalu diiris lurus. Kemudian, irisan jamu dicampurkan dengan nasi merah, garam penyedap rasa, daun seledri, bawang goreng dan disiram kuah kaldu ayam. Setelah itu, soto jamur pun siap dihidangkan.
Untuk bisa mendapatkan cita rasa sesuai yang diinginkan, racikan dan komposisi harus pas. Sebab jika tidak rasa yang dihasilkan kurang enak di lidah. “Racikannya harus pas dengan selera para pengunjung,” papar dia.
Pemilihan jamur tiram sebagai salah satu komposisi utama dalam soto ini dikarenakan jenis ini memiliki tekstur lembut, tampilan menarik, dan rasanya relatif netral. Ini membuat jamur tiram bisa dipadukan dengan berbagai masakan.
”Kalau beras merah dipilih karena memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Ada vitamin, protein, mineral dan karbohidat. Harapannya soto ini juga baik buat tubuh manusia,” jelas Hidayati.
Meski banyak gizinya, para pembeli tidak usah takut bakal membayar mahal. Hidayati hanya mematok harga Rp 4.000 untuk satu porsi. Agar lebih mantap, pembeli bisa memesan teh hangat. (*/SM)
Soto ini disajikan dengan cara berbeda dari soto kebanyakan. Soto ini disajikan tidak dengan menggunakan mangkok seperti pada umunya. Hidayati memanfaatkan mangkuk tanah liat untuk memberi cita rasa yang berbeda.
Soto jamur ini juga tidak menggunakan beras putih. Komposisi yang digunakan adalah nasi beras merah dipadu dengan irisan jamur tiram dan bumbu khas. Tidak hanya itu, soto juga ditaburi kuah kaldu sehingga lebih gurih dan menggugah selara.
Menurut Hidayati penyajian seperti ini dimaksudkan untuk membuat soto lebih lezat dan segar saat disantap. Uniknya, menu soto jamur ini ditemukan secara tidak sengaja. Saat itu, dia hanya iseng membuat masakan baru untuk santapan keluarganya.
“Setelah matang saja minta tetangga dan teman-teman mencobanya. Mereka bilang rasanya enak. Setelah perbaiki beberapa kali akhirnya saya beranikan diri dijual. Ternyata sambutan masyarakat cukup bagus,” aku Ny Hidayati.
Proses pembuatan soto jamur ini tidak terlalu sulit. Setelah jamur tiram dibersihkan dan direbus beberapa menit lalu diiris lurus. Kemudian, irisan jamu dicampurkan dengan nasi merah, garam penyedap rasa, daun seledri, bawang goreng dan disiram kuah kaldu ayam. Setelah itu, soto jamur pun siap dihidangkan.
Untuk bisa mendapatkan cita rasa sesuai yang diinginkan, racikan dan komposisi harus pas. Sebab jika tidak rasa yang dihasilkan kurang enak di lidah. “Racikannya harus pas dengan selera para pengunjung,” papar dia.
Pemilihan jamur tiram sebagai salah satu komposisi utama dalam soto ini dikarenakan jenis ini memiliki tekstur lembut, tampilan menarik, dan rasanya relatif netral. Ini membuat jamur tiram bisa dipadukan dengan berbagai masakan.
”Kalau beras merah dipilih karena memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Ada vitamin, protein, mineral dan karbohidat. Harapannya soto ini juga baik buat tubuh manusia,” jelas Hidayati.
Meski banyak gizinya, para pembeli tidak usah takut bakal membayar mahal. Hidayati hanya mematok harga Rp 4.000 untuk satu porsi. Agar lebih mantap, pembeli bisa memesan teh hangat. (*/SM)
Sumber : ciputraentreprenuerchip.com