Karena semua itu, saya kadang berkhayal untuk mendapatkan pintu masa depan ala Doraemon untuk mengetahui jati diri saya sebenarnya. Apakah saya dapat menjadi penulis, pengusaha, sampai pada orang yang hidup standar-standar saja dan hanya bergantung pada orang lain dan terus menerus bergantung? Itu semua bercampur aduk dalam pikiran saya pribadi.
Tapi, saya pun sadar bahwa saya tak dapat mengetahuinya hal tersebut karena saya percaya sekali bahwa hidup masing-masing orang itu sudah ada yang mengatur, dan tak dapat diubah oleh kita sendiri. Belum lama ini (kira-kira 3 hari yang lalu) saya pun sadar, saya harus lepas dalam pikiran-pikiran yang tak perlu tapi saya teruspikirkan! Saya sadar bahwa hidup adalah suatu pembelajaran ke arah yang lebih baik. Di saat saya terpuruk akan satu atau banyak masalah, saya harus belajar dari masalah itu untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan bukan terus masuk ke masalah tersebut (walau sebenarnya hal tersebut sulit dilakukan dan hanya mudah di teori).
Saya pun sadar bahwa hidup itu adalah masalah. Jika kita hidup, maka kita PASTI akan menghadapi masalah. Selain itu saya juga sadar akan adanya tanggung jawab dalam hidup. Saya sebagai mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk terus bertumbuh, baik tingkah laku, rohani, bahkan kehidupan sosial. Saya (dan kita semua) tidak perlu terus memikirkan masa depan yang masih belum jelas, tetapi kita harus bertanggung jawab pada apa yang ada sekarang! Jika demikian, masa depan pun dengan sendirinya akan ada.
Satu hal lagi saya pun memiliki pesan dari Andrie Wongso (motivator kita) yang mengatakan kurang lebih sebagai berikut, “Menciptakan target merupakan hal kecil. Tetapi memelihara target tersebut untuk terus hidup, itu yang merupakan hal besar dan yang lebih penting”…
Sumber : andriewongso.com