Pelajaran pertama yang harus anda perhatikan apabila
anda memulai menjalankan bisnis atau berinvestasi adalah
: selalu mempunyai gagasan beresiko rendah sebagai tempat anda jatuh.
Apapunjenis bisnis anda, camkan pelajaran bisnis di atas.
Anda tahu maksud dari gagasan beresiko rendah? Jadi
begini, misalkan anda ingin usaha abon ikan bandeng. Anggaplah anda ahli dalam
dunia per-abon-an.
Anda sudah tahu segmen pasar-nya,
tahu bagaimana cara mendatangkan konsumen untuk “berduyun-duyun”
membeli produk anda dan menurut anda, produk ini belum ada di pasaran. Sesuatu
yang “new” lah.
Kemudian anda siapkan rencana bisnis anda
sematang mungkin. Mulai dari memilih lokasi usaha, menyeleksi karyawan,
hingga membeli peralatan produksi seperti mesin penyuwir daging dan peniris
minyak.
Nah, seandainya nih, produk anda anda gagal. Anda masih
bisa mengembalikan investasi yang telah anda tanam. Caranya? Dengan anda
merubah produk anda yang tadinya abon ikan bandeng, berubah menjadi usaha
abon ayam yang pasarnya sudah jelas.
Semua mesinnya sama, tempat atau lokasi usahanya juga
nggak perlu pindah. Karyawannya tinggal dibiasakan menggunakan bahan baku ayam.
Jenis pasarnya, anda juga sudah tahu mau dilempar kemana. Wong abon ayam
familiar dengan kebanyakan lidah orang dan anda masternya usaha abon… Resiko
anda kecil.
Beda ceritanya kalau anda buka usaha bandeng
presto, kemudian gagal karena anda nggak bisa memasarkannya. Tiba-tiba anda
beralih ke bisnis fotocopy yang menurut anda lebih menjanjikan.
Bisa-bisa ntar anda fotocopy KTP konsumen anda menggunakan mesin presto, karena
modal anda habis nggak bisa beli mesin fotocopy. Paham kan?
Contoh lainnya, anggaplah anda terjun di bisnis
properti. Anda beli rumah dengan tujuan untuk anda jual kembali jika nilainya
sudah meningkat. Jika investasi anda tersebut bisa memberikan pemasukan bulanan
kepada anda, hal itu merupakan investasi beresiko rendah.
Bahkan jika properti anda nantinya tidak meningkat
nilainya, anda tetap bisa mendapatkan kompensasi dari investasi anda dengan
mendapatkan uang tiap bulannya dari menyewakan rumah anda.
Hal itu yang saya dan partner bisnis saya lakukan
sewaktu memilih bisnis lobster air tawar. Waktu itu katanya bisnis lobster
air tawar merupakan ide bisnis baru yang sangat menjanjikan. Ternyata lambat
laun kami menemukan kendala di penetrasi pasar dan nilai atau kelayakan
ekonomis usaha tersebut patut dikaji ulang.
Tapi kami tidak lantas serta merta mempercayai
informasi bisnis tersebut. Kami sudah ancang-ancang. Jika ternyata kami gagal
untuk mengedukasi pasar, kami akan berpindah ke bisnis lainnya yang sudah kami
siapkan. Pilihannya kalau tidak ke budidaya lele, kami pindah ke budidaya udang
galah yang pasarnya jelas.
Semua ilmu dan piranti yang telah kami beli masih bisa
kami gunakan. Bagaimana tidak, medianya sama, tata cara produksi dan panennya
hampir sama, cara memijahkannya juga tidak jauh berbeda, tapi pasarnya sudah
terjamin. Lha wong begitu kami panen udah ada yang nungguin mau beli,
he..he..he..
Sederhananya, gagasan beresiko rendah
adalah sesuatu yang anda tahu bisa anda lakukan, titik. Sekarang
pertanyaannya, sudahkah anda menemukan ide bisnis yang beresiko
rendah?
Sumber :dokterbisnis.net