Kumpulan Artikel Tips dan Triks Pengusaha Sukses, anda yang sudah jadi pengusaha jadikan blog ini untuk mendapatkan inspirasi dalam memaksimalkan usaha anda. Kirimkan Artikel anda di blocknotinspire@gmail.com
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://idegilabisnis.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Kaya Dengan Menghabiskan Gaji


Banyak orang sering merasa dilema saat ingin membeli sesuatu. Khawatir tabungannya berkurang atau apakah uangnya cukup sampai akhir bulan. Meskipun lebih banyak orang yang tidak peduli, karena mereka bisa mengatasinya dengan cepat yaitu hutang atau yang lebih keren gesek kartu kredit.
Namun jika Anda termasuk golongan pertama yangtidak suka memiliki hutang termasuk kartu kredit, ini jurusnya. Perencana Keuangan Ahmad Gozali menganjurkan untuk tidak menyisakan uang gaji .

Lho bagaimana, mau belanja saja khawatir uangnya tidak cukup sampai akhir bulan, malah menghabiskan gaji. Tentu tidak asal menghabiskan gaji. Ada perlakuan khusus terhadap gaji anda.
Cara pertama yang bisa dilakukan adalah mengatur persentase pengeluaran ke berbagai pos, karena kita harus mencukupi kebutuhan hidup untuk hari ini dan masa depan. Ini harus dilakukan awal bulan setelah menerima gaji bukan pada akhir bulan.
Untuk mempermudah sebagai contoh cashflow bulanan yang terbagi atas :
Zakat : min 2,5%
Hutang : maks 30%
Asuransi murni, Dana Darurat, Investasi : min 10%
Kebutuhan Rutin (harian,bulanan dan Tahunan) : maks 37,5%
Gaya Hidup maks 20%
Dengan membiasakan pengaturan pos-pos ini, memaksa diri untuk disiplin anggaran. Sebab jika tidak ada kedisiplinan anggaran, maka kenaikan gaji atau pendapatan tidak akan berarti. Jika ada kenaikan gaji maka otomatis investasi juga naik. Jadi menabung bukan sisa gaji akhir bulan tetapi betul-betul investasi yang direncanakan. Kalau harus menunggu sisa gaji di akhir bulan biasanya tidak akan ada. Disamping itu anda bisa menaikkan pengeluaran gaya hidup saat pendapatan naik tanpa merasa bersalah.
Tentu tidak mudah mengatur hal sepele di atas. Kebiasaan hidup tanpa perencanaan keuangan yang sudah berbulan-bulan atau bertahun-tahun memang sulit diubah begitu saja. Mengaturnya mungkin bisa, tetapi konsisten dengan mata anggaran itu yang sulit. Terutama bagi karyawan dengan gaji rendah.
Apalagi setelah dibagi dalam berbagai pos sesuai prosentase di atas, ternyata dana untuk membayar hutang jauh lebih besar. Kalau itu yang terjadi tidak perlu panic. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan penghematan. Cara yang dapat dilakukan untuk melakukan penghematan dimulai dengan mencatat semua pengeluaran . Setiap habis belanja langsung tuliskan pada media yang disukai seperti buku kas, komputer , atau smartphone. Tersedia juga program-program freeware pengaturan uang keluarga yang bisa diunduh melalui internet.
Dengan mencatat semua pengeluaran, anda bisa memilah dan menghitung beberapa pengeluaran yang tidak efektif. Pengeluaran yang tidak efektif coret dan diusahakan jangan diulang pada bulan-bulan berikutnya. Dengan demikian anda bisa menghemat. Penghematan ini gunakan untuk menutup pos hutang.
Setelah berhasil mengurangi hutang mulailah menetapkan pos anggaran asuransi dan investasi atau menabung. Berapapun prosentasenya, tidak masalah kurang dari 10%. Selanjutnya sisa gaji setelah dikurangi pos zakat , hutang, dan menabung, masukkan semua ke dalam belanja rutin dan gaya hidup.
Jika semula belanja tidak pernah dianggarkan, tidak pernah direncanakan dengan detail. Saatnya merencanakan dengan detail berdasarkan catatan belanja bulan sebelumnya. Disini anda bisa menghabiskan gaji dengan bijaksana.
Pencatatan terus dilakukan guna mengevaluasi sejauh mana kemampuan menepati anggaran dan perencanaan. Hal ini terus anda lakukan sampai suatu saat bisa tepat anggaran. Akhirnya belanja tidak menjadi takut lagi karena sudah sesuai dengan perencanaan. Tidak ada rasa was-was apakah uang tabungan berkurang atau gaji tidak sampai akhir bulan.
Pos-pos bisa terus ditambahkan seiring dengan kepandaian mengatur pengeluaran seperti membagi pos investasi untuk dana pendidikan dan dana pensiun. Akhirnya andadapat menata kehidupan lebih terarah sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang diangankan.
Trik seputar pengaturan pos belanja
Tidak semua orang telaten mencatat berapa pengeluaran yang sudah dibelanjakan. Dan tidak mudah mengikuti perencanaan belanja. Tetapi saya tetap menganjurkan anda untuk mencatat pengeluaran selama 1 bulan untuk acuan bulan berikutnya.
Jika anda memang kurang telaten mencatat yang dapat dilakukan bila pendapatan masih kecil cukup dengan metode amplop. Setelah terima gaji siapkan amplop-amplop pos anggaran. Masing-masing amplop diberi identitas. Bagi uang gaji sesuai prosentase yang sudah ditetapkan dan masukkan pada amplop yang sesuai. Anda tinggal mengambil dari amplop yang sesuai setiap akan melakukan pengeluaran. Jadi bisa menghitung sisa uang anggaran masing-masing pos. Saatnya mengerem bila ternyata persediaan diperkirakan tidak cukup sampai akhir bulan.
Tetapi jika pendapatan anda sudah cukup besar dan kurang telaten mencatat, maka langkah pemisahan rekening belanja bisa dilakukan. Biasanya seseorang memiliki lebih dari satu rekening. Atau kalau Anda sudah akrab dengan e-bangking tersedia fasilitas pembagian dana dalam beberapa pos atau folder cukup dengan satu rekening.
Berdiskusi dengan pasangan dalam mengatur belanja akan menjadi kegiatan yang menyenangkan, apalagi bagi pasangan yang sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Termasuk berdiskusi mengevaluasi pengeluaran rutin bulanan, membicarakan biaya tahunan kapan harus membayar pajak kendaraan, pajak bumi dan bangunan dan berapa tagihan kartu kredit. Dengan demikian beban rumah tangga bukan hanya menumpuk kepada suami atau istri saja. Bahkan jika sudah memungkinkan anak juga harus mulai diikutkan dalam pembicaraan mengenai keuangan ini. Disini seorang anak mendapatkan pendidikan untuk bertanggungjawab terhadap pengeluaran yang ia lakukan. Bukan hanya minta dan minta.

Sumber : kompasiana.com


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More