Kumpulan Artikel Tips dan Triks Pengusaha Sukses, anda yang sudah jadi pengusaha jadikan blog ini untuk mendapatkan inspirasi dalam memaksimalkan usaha anda. Kirimkan Artikel anda di blocknotinspire@gmail.com
Kunjungi Versi Mobile KLIK http://idegilabisnis.blogspot.com/?m=1 atau ( KLIK DISINI )

Mengatasi Takut Yang Menghalangi Anda Dari Sukses

Mengatasi takut adalah hal yang penting kita lakukan, sebab jika takut dibiarkan, dia akan menghalangi kita untuk bertindak. Tidak bertindak, artinya tidak ada sukses.
Takut adalah kondisi emosi negatif yang paling merusak. Tentu saja takut bertindak dan takut menggapai hasil yang besar. Sumber takut adalah kegagalan dan kehilangan.
Orang yang dikuasai oleh rasa takut, dia tidak akan pernah mencoba. Jika dia tidak pernah mencoba, maka dia tidak memiliki peluang sukses. Bagaimana akan sukses jika tidak memiliki peluang?
Hanya ada satu takut yang baik dan bahkan harus kita miliki. Yaitu takut kepada Allah. Tetapi kita tidak sedang berbicara hal ini, kita sedang membahas takut kepada selain Allah yang akan merusak sukses kita.


Bangkit Dari Keterpurukan


Pertanyaan: Saya memiliki gaji/penghasilan yang kecil, namun beban begitu berat, harus membiayai keluarga, orang tua, serta memiliki utang yang harus segera dibayar. Bagaimana saya keluar dari masalah ini?
Ini adalah pertanyaan rangkuman dari beberapa pertanyaan yang masuk kepada kami. Ada tiga penanya yang mengajukan pertanyaan senada diatas. Insya Allah akan saya jawab berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya miliki.
Saya yakin, banyak orang yang sedang atau pernah mengalami hal yang sama. Dalam kondisi yang terpuruk, merasa tidak berdaya, sementara tuntutan begitu tinggi. Jika kita tidak bisa menyikapinya dengan baik, kondisi seperti ini memang bisa mengganggu kondisi mental kita.


Percaya Diri Menghasilkan Lebih Banyak Uang


Percaya diri adalah modal yang sangat penting untuk membantu memudahkan kita mendapatkan uang lebih banyak. Percaya diri bukan hanya untuk mendapatkan pacar atau sekedar dianggap hebat. Percaya diri adalah faktor penting untuk meraih sukses, salah satunya mendapatkan uang.
Sejauh mana peran percaya diri dalam menghasilkan uang? Perannya sangat besar. Apa yang Anda miliki saat ini adalah sesuai tingkat percaya diri Anda selama ini. Jika Anda mampu meningkatkan kepercayaan diri, insya Allah, apa yang Anda miliki atau lakukan akan lebih baik.
OK, sekarang kita lihat, bagaimana dengan percaya diri kita bisa menghasilkan lebih banyak uang.
Pertama: orang yang percaya diri, karena menganggap diri mampu melakukan sesuatu, dia akan lebih banyak mencoba. Logikanya sederhana, lebih banyak mencoba artinya dia akan memiliki peluang berhasil lebih besar.


Syariah Marketing


Dalam perkembangan dunia syariah yang semakin dikenal di masyarakat, maka kehadiran buku Syariah Marketing menjadi pelengkap penting akan pengetahuan tentang syariah. Sebelumnya kita sudah mengenal bank syariah, ekonomi syariah, bisnis syariah, bahkan MLM syariah pun ada.
Sementara, pemasaran adalah bagian penting dari bisnis. Bisnis syariah tentu menuntut semua aspek dalam bisnis tersebut harus berlandaskan syariah mulai dari akuntansi syariah, manajemen sumber daya syariah, dan tentu saja pemasaran syariah. Untuk itulah saya tertarik dengan buku Marketing Syariah sebagai panduan untuk menjalankan bisnis saya.
Kenapa harus buku Marketing Syariah ini?


Dari Tidak Mungkin Menjadi Mungkin


Pernahkan Anda menganggap sesuatu yang tidak mungkin? Saya sedang berbicara sesuatu yang bisa dicapai dan dilakukan oleh manusia. Namun Anda melihatnya sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh Anda. Padahal, sudah ada orang yang mampu melakukan atau meraihnya. Kenapa tidak mungkin bagi Anda? Bagaimana Anda bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang mungkin bagi Anda? Temukan jawabannya.
Ada beberapa alasan yang sering mengubur kemungkinan peluang yang sebenarnya ada di hadapan kita.
Pertama: penyebab pertama ialah kesombongan. Bagaimana bisa? Seseorang yang sombong, merasa sudah tahu semuanya, tidak lagi perlu belajar, dan merasa diri sudah hebat, dia akan menjadi orang yang paling tertutup. Tertutup terhadap ilmu, keterampilan dan wawasan baru. Sehingga saat dia melihat sesuatu yang dia tidak bisa, maka menganggap bahwa itu adalah sesuatu yang “mutlak” tidak bisa dilakukan. Dia sendiri yang menjadi acuannya.


Hal Kecil Yang Mengubah Hidup Anda


Ada sebuah hal kecil, semua orang memiliki hal ini dan Anda bisa mengubah hidup Anda dengan ini. Termasuk Anda. Jika Anda menggunakannya dengan baik, maka hal kecil ini akan mengubah hidup Anda. Mengabaikan hal ini, artinya kita membiarkan diri terombang-ambing oleh arus kehidupan tanpa memiliki kendali apa yang ada di dalam diri sendiri.
Jika Anda mengabaikan hal ini, Anda akan mengabaikan hal lain. Termasuk mengabaikan hal penting dalam hidup Anda. Mengabaikan potensi yang Anda miliki. Mengabaikan orang lain yang Anda sayangi dan mengabaikan hal penting lainnya. Masalahnya, banyak orang yang mengabaikan hal ini. Jangan sampai Anda seperti mereka.
Apakah hal kecil itu? Hal kecil itu adalah perhatian.
Definisi perhatian menurut Wikipedia adalah


Ada Apa dengan The Secret?


Sampai sekarang, DVD maupun buku The Secret masih banyak dibicarakan. Buku-buku “me too” atau buku lain yang senada masih bermunculan. Ada apa dengan The Secret? Saya membeli bukunya, saya menonton Videonya. Dan saya mengambil hikmah dari The Secret. Isinya memang bagus dan menginspirasi. Pertanyaan, apakah isinya benar?
Dalam buku tersebut, disebutkan ada sebuah hukum yang di sebut dengan Law of Attraction. Suatu hukum yang menjelaskan bahwa pikiran kita bisa menarik apa yang kita pikirkan. Saya tidak menolak 100% konsep ini dan tidak juga menerima 100%, namun saya mengambil hikmah dari buku ini.
Seperti dijelaskan dalam ebook saya Beautiful Mind, bahwa hukum ketertarikan ini bisa dijelaskan dengan beberapa teori. Namun terlepas teori mana yang benar atau apakah konsep ini benar atau tidak, saat kita memikirkan tujuan kita, apalagi diiringi dengan emosi melalui visualisasi, tetap saja bermanfaat untuk meraih apa yang kita kita inginkan.


Berubah Itu Langkah Demi Langkah


Banyak orang yang ingin berubah. Namun dia merasakan begitu sulit berubah. Apa penyebabnya?
Anda pernah membaca artikel Bisakah Memakan Sepeda?
Saat pertanyaan ini diajukan kepada peserta pelatihan saya, jawabannya macam-macam. Banyak yang mengatakan tidak mungkin. Bagaimana bisa memakan sepeda? Mereka anggap saya hanya bercanda.
Padahal, orang yang memakan sepeda bukan fiktif bukan juga bercanda. Ini benar, adanya tercatat di Guiness Book of Record. Bahkan katanya, sudah terpecahkan oleh orang yang memakan Harley Davidson. Wow!
Bagaimana bisa? Inilah kuncinya. Ini adalah kunci yang bisa membuat perbedaan sangat mendasar. Pemahaman inilah yang menjadikan seseorang menjelma menjadi orang hebat atau tidak. Inilah rahasia berubah!


Satu Keterampilan Satu Waktu


Artikel ini terinspirasi saya saya memutar audio belajar bahasa Inggris dari Mr Teguh Handoko Susilo. Beliau menekankan bahwa kita hanya perlu menguasai satu keterampilan dalam satu kali belajar. Meski pun terlihat lambat, tetapi cara ini terbukti efektif untuk membangun keterampilan bahasa Inggris murid-murid beliau. Belajar bahasa Inggris yang awalnya terlihat begitu sulit, terasa begitu mudah dengan cara ini.
Apakah hanya diterapkan dalam belajar bahasa Inggris saja? Tentu saja tidak. Di pesantren, cara ini digunakan agar santri-santri menguasai bahasa Arab dengan baik. Selain itu, bisa diterapkan untuk mengembangan diri secara umum.
Mengapa metode ini begitu efektif? Yuk, kita bahas.


Mempercepat Meraih Sukses


Ada pepatah yang mengatakan “biar lambat asal selamat”. Pepatah ini ada benarnya jika tidak ada pilihan lain. Misalnya jika kita cepat maka akan celaka, maka lambat menjadi pilihan.
Namun, pepatah ini banyak yang salah mengartikannya. Masih banyak orang yang menganggap bahwa cara cepat adalah cara yang negatif. Sehingga mereka menolak untuk melakukan cara cepat dan tetap menggunakan yang lambat.
Memang, ada sesuatu yang harus dilakukan dengan lambat. Begitu juga, banyak hal akan lebih baik jika dilakukan dengan cepat. Kita harus cerdas, mana yang harus dilakukan dengan cepat dan mana yang harus dilakukan dengan lambat.


Belajar Kepada Orang Sukses

Belajar kepada orang yang sudah terbukti berhasil adalah cara tercepat dalam meraih sukses, sebab kita tidak perlu melakukan coba-coba. Kita tidak perlu melakukan berbagai kesalahan yang dilakukan oleh orang lain, karena kita sudah mengetahuinya sejak awal. Maukah Anda belajar kepada orang yang sudah terbukti sukses?
Anthony Robbins mengatakan, “seandainya saya secara persis menduplikasikan tindakan-tindakan sesama, saya bisa memproduksi kualitas hasil-hasil yang sama dengan mereka. Saya percaya bahwa seandainya saya menabur, saya juga akan menuai.” Jadi, untuk sukses itu mudah, yaitu mencontoh orang yang sudah sukses.


Kecerdasan Emosional Entrepreneur


Mengedepankan kecerdasan emosi kita dalam bisnis itu adalah hal yang mutlak. Mengapa kecerdasan emosional seorang entrepreneur juga saya ungkap dalam buku ini? Itu karena, saya sendiri ikut merasakan, bahwa kesuksesan bisnis memang sangat berkait langsung dengan kecerdasan emosi entrepreneur. Maka, tak ada salahnya kalau faktor kecerdasan emosional itu perlu kita kedepankan. Bahkan, itu mutlak kita miliki. Hal itu, saya pikir juga merupakan langkah tepat di dalam setiap kita ingin meraih keberhasilan bisnis, juga dalam kehidupan sehari-hari.

Orang yang pertama mengenalkan kecerdasan emosional adalah Daniel Goleman. Dalam bukunya “Emotional Intelligence” atau EQ, ia mengungkapkan, bahwa ada 5 wilayah kecerdasan emosi yaitu: mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenal emosi orang lain, dan membina hubungan. Artinya, jika kita memang mampu memahami, dan melaksanakan kelima wilayah utama kecerdasan emosi tersebut, maka semua perjalanan bisnis apapun yang kita lakukan akan lebih berpeluang berjalan mulus.

Harus dipahami, bahwa ada perbedaan antara kecerdasan emosional dengan kecerdasan intelektual (IQ). Goleman mengungkapkan, bahwa kecerdasan intelektual itu sesungguhnya merupakan keturunan seseorang yang tidak dapat dirubah, karena pembawaan sejak lahir. Sedangkan kecerdasan emosional tidak demikian. Saya sendiri sependapat dengan Goleman, yang akhirnya menyimpulkan, bahwa kecerdasan emosional adalah merupakan jembatan antara apa yang kita ketahui, dan apa yang kita lakukan. Dengan semakin tinggi kecerdasan emosional, kita akan semakin terampil melakukan apa pun yang kita ketahui benar.


Otak Kanan Itu Semakin Penting



"Sudah saatnya kita mengandalkan otak kanan, meski sebelumnya guru kita lebih
banyak mengajarkan otak kiri." Purdi E. Chandra.


Otak kanan memang makin menjadi penting saat ini. Bukan karena kita “sirik”dengan otak kiri, tetapi karena betul-betul dirasakan kebutuhannya, khususnya oleh entrepreneur. Terlebih lagi, karena dalam ilmu manajemen yang selama ini ada, yang lebih didasarkan logika dan rasional, ternyata tidak selamanya mampu mengatasi setiap persoalan bisnis.


Dan, mengapa harus otak kanan ? Oleh karena, di otak kanan itulah sarat dengan hal-hal yang sifatnya eksperimental, divergen, bukan penilaian, metaforilal, subyektif, non verbal, intuitif, diffuse, holistik, dan reseptif. Sementara kita sadar, bahwa otak kiri cenderung bersikap obyektif , presisi, aktif, logikal , verbal, penilaian, linier, konvergen, dan numerikal. Padahal, jika kita mampu memberdayakan otak kanan, maka ada kecendrungan akan mampu menyelesaikan setiap masalah dalam bisnis, bila dibandingkan kalau kita dengan hanya mengandalkan otak kiri.


Kecerdasan Financial vs Kecerdasan Intelektul


Masih ingatkah anda akan nasehat popular yang dulu sering dinasehatkan oleh orang tua atau guru di sekolah? “Belajarlah yang pintar nak biar nanti kamu gampang cari pekerjaan supaya bisa hidup enak dan sukses” Sebagian besar kita masih beranggapan bahwa nasihat itu benar dan penting. Bagaimana dengan anda?
Sayapun pada awalnya berpendapat sama, tapi perjalanan dan pengalaman saya membuktikan bahwa sebagian besar orang yang pintar (cerdas secara intelektual) malah bekerja pada orang yang bodoh (tidak cerdas secara intelektual, tetapi cerdas secara financial). Saya sendiri pernah menyelesaikan pendidikan S2 di UGM, tapi pada awal kerja saya, malah bekerja pada perusahaan yang direkturnya malah hanya lulusan SMU, dan semua karyawannya adalah sarjana kecuali OB. nah lho… benar kan kata saya.
Sejak kecil kita seringkali ditanamkan untuk belajar dan berprestasi di sekolah, sehingga dalam mindset kita secara tidak sadar akan tertanam pemikiran, bahwa kalo mau sukses maka harus memiliki pendidikan yang tinggi, sehingga selepas sekolah atau kuliah akan mencari pekerjaan sesuai dengan ijasah kita, seperti yang saya alami dulu. Ternyata akhirnya bekerja pada perusahaan yang pemiliknya Cuma lulusan SMA tapi kok bisa lebih kaya dari saya ya….


Berani Sukses


"Seberapa besar rejeki yang kita inginkan, itu sama dengan seberapa besar kita
berani mengambil resiko.
" Purdi E. Chandra.



Hanya segelintir entrepreneur yang dapat mencapai tangga sukses teratas tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya, antara lain, kalau melakukan kesalahan, mereka melupakannya dan terus bekerja, hingga akhirnya mencapai kesuksesan. Menurut saya, kita sebagai entrepreneur harus selalu berani berpikiran sukses dan berani mengembangkan kepercayaan diri.



Harus selalu ingat, bahwa kita adalah orang yang berpotensi dalam bisnis, yang setiap saat harus selalu melipatgandakan kepercayaan diri, dan bisa menghilangkan penyakit exucitis, penyakit mencari alasan. Apakah itu alasan yang berkaitan dengan kesehatan, intelejensia atau kecerdasan, usia, dan nasib. Kita pun juga harus berani merubah kegagalan menjadi kemenangan atau kesuksesan.


Berani Gagal


"Hanya orang yang berani gagal total, akan meraih keberhasilan total." John F Kennedy


Pernyataan John. F. Kennedy ini saya yakini kebenarannya. Itu bukan sekedar retorika, tetapi memang sudah terbukti dalam perjalanan hidup saya. Gagal total itulah awal karier bisnis saya.

Pada akhir 1981, saya merasa tak puas dengan pola kuliah yang membosankan. Saya nekad meninggalkan kehidupan kampus. Saat itu saya berpikir, bahwa gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal dalam mengejar cita-cita lain. Di tahun 1982, saya kemudian mulai merintis bisnis bimbingan tes Primagama, yang belakangan berubah menjadi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama.

Bisnis tersebut saya jalankan dengan jatuh bangun. Dari awalnya yang sangat sepi peminat - hanya 2 orang - sampai akhirnya peminatnya membludak hingga Primagama dapat membuka cabang di ratusan kota, dan menjadi lembaga bimbingan belajar terbesar di Indonesia.

Dalam kehidupan sosial, memang kegagalan itu adalah sebuah kata yang tidak begitu enak untuk didengar. Kegagalan bukan sesuatu yang disukai, dan suatu kejadian yang setiap orang tidak menginginkannya. Kita tidak bisa memungkiri diri kita, yang nyata-nyata masih lebih suka melihat orang yang sukses dari pada melihat orang yang gagal, bahkan tidak menyukai orang yang gagal.

Maka, bila Anda seorang entrepreneur yang menemui kegagalan dalam usaha, maka jangan berharap orang akan memuji Anda. Jangan berharap pula orang di sekitar anda maupun relasi Anda akan memahami mengapa Anda gagal.


Berani Mencoba


"Seandainya kita berani mencoba dan kita lebih tekun dan ulet, maka pasti yang namanya kegagalan itu tak akan pernah ada." Purdi E. Chandra.



Orang bukannya gagal, tetapi berhenti mencoba. Ungkapan ini sengaja saya kedepankan. Mengapa? Karena sesungguhnya seseorang untuk dapat meraih kesuksesan dalam karier atau bisnisnya, maka orang itu harus punya keberanian mencoba.



Seorang entrepreneur - dalam situasi sesulit apa pun - akan semakin tertantang untuk tidak berhenti mencoba. Dengan kata lain “berani mencoba” dan orang yang selalu berani mencoba itulah yang pada akhirnya justru akan meraih kemenangan atau kesuksesan.


Dalam bisnis, tampaknya kita perlu mengedepankan sikap seperti itu, dan saya kira tidak ada salahnya bila kita bersikap positif semacam itu. Berdasar pengalaman, saya melihat, bahwa seorang entrepreneur adalah orang yang tidak mudah percaya sebelum mencobanya. Meskipun ketika mencobanya, keyakinan kita hampir padam karena pasti akan diterpa ‘angin”. Dan ternyata, terpaan ‘angin” tersebut justru dapat membakar semangat kewirausahaan (the spirit of entrepreneurship) kita. Nalar bisnis (sense of business) kita semakin optimal, dan pada akhirnya, sebagai entrepreneur, kita semakin yakin akan kesuksesan yang akan kita raih.


Berani Merantau


“Kita itu memang harus, punya keberanian merantau. Sebab, dengan keberanian merantau, kita akan lebih bisa percaya diri dan mandiri." Purdi E. Chandra.


Banyak entrepreneur yang sukses karena ia merantau. Orang Tegal sukses dengan warteg-nya di Jakarta. Begitu juga orang Wonogiri sukses menekuni usaha sebagai penjual bakso. Orang Wonosari sukses sebagai penjual bakmi dan minuman. Sementara orang Padang, sukses dengan bisnis masakan Padang-nya.

Bahkan, orang Cina pun banyak yang sukses ketika dia merantau keluar negeri. Dan, tak sedikit pula, orang Jawa yang sukses sebagai transmigran di Sumatera. Juga banyak orang dari luar Jawa yang sukses bisnisnya ketika merantau di Yogyakarta. Tapi banyak juga orang Yogya yang sukses menjadi pengusaha atau merintis kariernya, ketika merantau di Jakarta. Hal itu wajar terjadi, karena orang-orang tersebut memang punya keberanian merantau.


Peluang Bisnis Di Sekitar


"Kita harus ada keberanian untuk jatuh - bangun." Purdi E. Chandra



Ada sebuah pertanyaan menarik dari seorang peserta “Entrepreneur University” angkatan ketiga saat mengikuti kuliah perdana pekan lalu. “Saya begitu banyak sekali ide bisnis, tapi nyatanya tak ada satu pun ide bisnis itu terealisir. Akibabnya, saya hanya sekadar kaya ide, tapi bisnis tak ada?”, tanya peserta yang kebetulan ibu-rumah tangga itu.


Sebenarnya di sekitar kita ini banyak sekali macam bisnis yang bisa diraih. Hanya saja, kita harus betul-betul memahami kebutuhan masyarakat konsumen. Sebagai contoh, di beberapa kota di Amerika Serikat, sudah banyak bisnis yang dikembangkan dari ideide sederhana sep€rti bisnis membangunkan orang tidur (morning call). Aneh, tapi itu nyata. Tentu, pengguna jasa ini harus menjadi member terlebih dahulu dengan membayar annual fee dalam jumlah tertentu. Ada juga bisnis yang di sini masih langka dan belum memasyarakat, yakni bisnis menyewakan pakaian dan perlengkapan bayi.


Kaya Ide Tapi Miskin Keberanian


“Kita harus ada keberanian untuk jatuh - bangun".Purdi E. Chandra.


Ada sebuah pertanyaan menarik dari seorang peserta “Entrepreneur University” angkatan ketiga saat mengikuti kuliah perdana pekan lalu. “Saya begitu banyak sekali ide bisnis, tapi nyatanya tak ada satu pun ide bisnis itu terealisir. Akibabnya, saya hanya sekadar kaya ide, tapi bisnis tak ada?”, tanya peserta yang kebetulan ibu-rumah tangga itu.


Saya kira, pertanyaan atau kejadian seperti itu tak hanya dialami oleh ibu tadi, tapi juga cukup banyak dialami oleh kita semua, bahwa yang namanya ide bisnis itu ada ada saja. Tapi, yah hanya sekadar ide bisnis, sementara bisnisnya nol atau tak terwujud sama sekali. Terkadang ide yang tidak kita realisir justru sudah dicoba lebih dulu oleh orang lain. Dalam konteks ini, saya berpendapat, sebenarnya untuk membuat bisnis, memang dibutuhkan ide. Hanya saja, karena kita hanya kaya ide, namun miskin keberanian untuk mencobanya, maka yang berkembang adalah idenya, sedang bisnisnya nol.


Memulai Bisnis Tanpa Uang Tunai


Bisnis punya uang tunai dulu, itu sudah lumrah. Tapi tak benar, tak mungkin memulai bisnis tanpa uang tunai

Mungkinkah kita mulai bisnis tanpa memiliki uang tunai? Saya kira itu mungkin saja. Mengapa tidak! Jika kita mampu mengoptimalkan pemikiran kita, maka akan banyak jalan yang bisa ditempuh dalam menghadapi masalah permodalan untuk kita bisa memulai bisnis. Cuma masalah permodalan untuk kita bisa memulai bisnis. Cuma masalahnya, darimana duit itu berasal? Logikanya, semua bisnis itu membutuhkan modal uang.


Memang, kebanyakan kita selalu mengeluh ketiadaan modal uang sebagai alasan mengapa kita “enggan” berwirausaha. Padahal, modal yang paling vital sebenarnya bukanlah uang, tetapi modal non-fisik, yakni berupa motivasi dan keberanian memulai yang mengebu-gebu.


Banyak Sumber Penghasilan


"Sebagai entrepreneur, kita sebaiknya tidak hanya memiliki satu sumber penghasilan." Purdi E. Chandra



Bisnis, biasanya dimulai dengan coba-coba, kadang malah asal-asalan. Dimulai dengan modal seadanya, tempat seadanya, dengan orang yang sama-sama belajar dari nol. Saya kira, dari memulai yang serba kekurangan inilah yang akan membuat kita semakin cerdas dalam berbisnis. Proses bisnis ini akan memberikan pengalaman bisnis yang semakin hari mencerdaskan kita.


Belajar dari pengalaman bisnis setiap hari dan kebutuhan akan kemajuan bisnis kita, mulailah kita memberikan sentuhan manajemen, walaupun itu masih sangat sederhana. Sudah ada bagi-bagi pekerjaan atau bagi-bagi fungsi. Ada yang pegang keuangan, ada yang sudah mulai jadi bagian pemasaran. Ada yang bagian produksi, ada juga yang ngurusi karyawan. Malah terkadang ada beberapa pekerjaan masih dirangkap satu orang. Ini adalah proses menuju bisnis yang sesungguhnya. Artinya, bisnis yang memiliki sistem yang baik. Dengan sudah adanya sistem, kita sebagai pengusaha memiliki banyak waktu luang. Karena, sistem sudah berjalan dengan baik. Ketika sebelum ada sistem, pengusaha cenderung mengelola perusahaan dengan full time. Kini, setelah ada sistem, cukup dengan part time.


Mr. JOGER Sukses dengan Kaos Kreatifnya


Mr.JOGER. Orang kreatif adalah orang yang bisa memunculkan ide dan diterima orang lain dengan senang hati. Salah satunya adalah Joseph Theodorus Wulianadi alias Mr Joger, BAA, BSS (Bukan Apa-Apa dan Bukan Siapa-Siapa). Pemilik pabrik katakata Joger ini bahkan disebut sebagai orang kreatif yang mampu memunculkan ide gila, aneh, menipu semua orang tapi bagaimana yang ditipu tidak merasa ditipu, dan malah merasa senang.

Berawal dari itikad baik untuk menjadi manusia yang baik, minimal tidak menjadi parasit di negeri tercinta atau tidak menjadi pengangguran atau menjadi beban bagi orang lain adalah motivasi awal bagi Mr Joger untuk merintis usaha. ”Saya ini kan bukan ahli bahasa. Saya juga bukan orang pintar. Tapi tampaknya saya punya keyakinan yang cukup untuk mendukung keberanian saya mengemukakan niat-niat baik melalui karya-karya saya yang jelek-jelek. Tapi bukan salah saya kalau ternyata banyak masyarakat dalam maupun luar negeri yang jatuh hati dan secara rutin mau membeli produk-produk Joger yang jelek-jelek tapi unik ini,” tegas Mr Joger. Bisnis bagi saya adalah bagaimana caranya “menipu” konsumen secara baik-baik, sehingga mereka merasa senang dan merasa tidak ditipu, dan datang lagi minta ditipu secara berkesinambungan.


Marketing yang andal adalah orang yang sudah bisa mempengaruhi jiwa konsumen. Bukan lagi hanya kantongnya, sehingga orang tersebut tidak bisa berbuat apa-apa. Kunci keberhasilan adalah kejujuran yang mengandung itikad baik. Dalam berusaha saya tidak selalu memikirkan untung. Keuntungan hanya membuat kita kaya secara meteri, namun tidak secara batin. Untuk apa kaya kalau tidak bahagia? Bukan berarti saya menganjurkan miskin. Akan lebih rugi bila sudah miskin tidak bahagia. Jadi tujuan hidup bukan miskin atau kaya, tapi bahagia.Yang disebut bahagia adalah orang yang bisa berkarya untuk diri sendiri dan bermanfaat untuk masyarakat. Kalau mau kaya, usahakan jangan sampai orang lain menjadi miskin karenanya. Saya mempunyai filosofi, “lebih baik sedikit tetapi cukup daripada banyak tetapi kurang.” Miskin di sini saya artikan adalah cukup. Kalau sudah merasa sudah cukup, untuk apa memikirkan banyak?

Dalam hidup saya memakai sistem kompromi. Separuh untuk nafkah separuh lagi untuk kehidupan. Karena mencari nafkah itu belum tentu hidup. Apabila sudah bisa menikmati hidup, barulah namanya hidup. Hidup itu sebenarnya mudah karena Tuhan Maha Baik, Dia akan memberikan segala yang diminta hambanya. Manusia itu sering berbicara bahwa Tuhan Maha Tahu, tapi mereka sok. Tuhan Maha Kuasa tapi kita sok kuasa akhirnya kita tidak mau rendah hati. Sebetulnya, kalau rendah hati, hidup ini jadi indah.

Selain mengelola Joger, saya juga sering menjadi pembicara di seminar-seminar.Saya sering mengungkapkan , kembangkanlah diri kalau mau percaya diri. Tapi sebelum mengembangkan diri, harustahu diri. Jadi intinya adalah tahu diri, setelah itu percaya diri. Bagaimana bisa berusaha, bila tidak percaya diri dan tidak bisa mengembangkan diri?





Berani Dulu Baru Trampil


Saya bisanya hanya nggodhog wedang atau merebus air, tapi akhirnya saya bisa
juga punya restoran. Itu karena, saya punya keberanian."
Purdi E.Chandra



Cara GILA Jadi Pengusaha Sukses sangatlah mudah dan gampang, kok bisa? Ya bisa....seperti kalimat diatas kalau kita semua punya keberanian usaha pasti bisa. Ada cerita menarik dari Bpk Purdie E. Chandra pada waktu di salah satu Universitas Swasta di Yogyakarta sebagai berikut :

Saat saya berbicara pada kuliah kewirausahaan di Fakultas Ekonomi sebuah universitas swasta di Yogyakarta, saya sempat ditanya para mahasiswa: “Apakah seorang untuk menjadi pengusaha itu harus memiliki keterampilan dulu ?”

Saya rasa, ini pertanyaan bagus. Pertanyaan yang sama pernah juga hinggap di benak saya, yaitu saat saya baru memulai menjadi pengusaha. Saat pertanyaan ini saya balikkan pada mereka, teryata sebagian besar mahasiswa mengatakan: “Perlu terampil dulu, baru berani memulai usaha.”


Entrepreneur Kreatif



Cara GILA Jadi Pengusaha Sukses adalah dambaan semua pengusaha-pengusaha indonesia saat ini, siapa yang tidak mau menjadi Pengusaha yang Sukses?. Tentu semua ini tidak mudah terwujud begitu saja, mesti punya pikiran atau ide  bisnis yang kreatif untuk menjadi Pengusaha Sukses.

Dunia entrepreneur merupakan dunia tersendiri yang unik. Itu sebabnya, mengapa entrepreneur atau wirausahawan dituntut selalu kreatif setiap waktu. Dengan kreativitasnya, tidak mustahil akan terbukti bahwa ia betul-betul memiliki citra kemandirian yang memukau banyak orang karena mengaguminya, dan selanjutnya akan mengikutinya.

Memang, kita akui bahwa menjadi entrepreneur kreatif di saat krisis ekonomi merupakan suatu tantangan yang sangat berat. Digambarkan, seseorang yang akan terjun menjadi entrepreneur kreatif, ia harus bekerja 24 jam sehari, dan 7 hari dalam seminggu. Hal semacam itu masih harus ia lakukan paling sedikit untuk kurun waktu kurang lebih 2 tahun pertama Berjuang tanpa henti dengan berbagai tekanan fisik maupun psikis.

Apalagi dalam melakukan bisnis modern, tidak mungkin dapat hidup dan berkembang tanpa kemampuan menciptakan sesuatu yang baru pada setiap harinya. walaupun itu hanya merupakan gabungan dari berbagai unsur yang telah ada, ke dalam bentuk baru yang berbeda. Dari kreativitas akan muncul barang, jasa atau ide baru sebagai inovasi baru, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Dan dari kreativitas itu pula akan muncul cara-cara baru - mekanisme kerja atau operasi kerja - untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Pada dasarnya, kita semua kreatif. Tentu saja, dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda. Saya sependapat dengan Raudsepp, seorang peneliti dari Princeton Research Inc, yang mengatakan, bahwa kemampuan kreatif itu terdistribusi hampir secara universal kepada seluruh umat di muka bumi ini. Kreativitas bak sebuah sumber mata air, yang tentunya jangan sampai kita biarkan sumber mata air itu mengering. Kita harus tetap belajar dan menggali terus kreativitas tersebut.

Oleh karena itu, jika Anda termasuk dalam golongan orang yang selalu ingin tahu, kemudian dapat melihat suatu peristiwa dan pengalaman untuk dijadikan sebuah peluang, dimana orang lain tidak melihatnya, kemudian memiliki keberanian berpikir kreatif dan inovatif, maka saya rasa lebih baik bersiaplah anda untuk menjadi entrepreneur. Itu sebabnya, mengapa ada yang menyebut wirausahawan itu sama dengan orang aneh. Namun, kita jangan berprasangka buruk dengan perkataan tersebut. Sebab, di balik kata itu tersembunyi kekuatan yang dimiliki seorang entrepreneur dari kebanyakan orang.

Banyak contoh yang dapat memberikan gambaran kepada kita, bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin dilakukan wirausahawan. Keluarkan semua ide atau gagasan Anda. Anda tidak perlu takut diremehkan atau dihina orang lain. “Ide gila” yang Anda sampaikan itu boleh jadi suatu waktu akan mengundang kekaguman banyak orang. Orang lain akan gigitjari ketika melihat keberhasilan Anda, dan mungkin saja mereka akan berguman: “Mengapa hal seperti itu dulunya tidak terpikirkan oleh saya?”

Kalau Anda berani tampil beda. Itu berarti, Anda akan memiliki jiwa entrepreneur. Saya setuju pendapat yang mengatakan, bahwa keberhasilan entrepreneur itu diibaratkan seperti kesabaran dan ketenangan seorang aktor akrobatik dalam meniti tambang tipis hingga sampai ke tujuan, ia bukannya menghabiskan waktu dengan perasaan khawatir, tapi konsentrasinya tertuju pada tujuannya. Dan, yang lebih penting bagi kita adalah sebaiknya kita jangan malu akan kesalahan yang kita buat. Seorang entrepreneur memang tidak menyukai kesalahan, tapi ia tetap akan menerimanya sepanjang hal itu dapat memberikan pelajaran berharga.

Ia harus mampu meloloskan diri dari situasi-situasi yang hampir tidak mungkin diatasi. Sebab dalam era global sekarang ini, kegiatan usaha yang kita jalankan hampir 90% justru tidak sesuai rencana. Karena itu, kita harus luwes dengan rencana yang telah kita buat. Bisa berpindah dari satu rencana ke rencana lainnya. Dan, saya berpendapat, bahwa seorang entrepreneur juga tidak boleh gampang berputus asa. Ia harus yakin dengan kreativitasnya, pasti ada jalan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

Kalau, anda berani tampil beda, itu berarti Anda memiliki jiwa entrepreneur. Purdi E. Chandra



Sumber : http://www.entrepreneuruniversity.co.id/artikel/38-artikel-purdie/71-entrepreneur-kreatif


Apa itu Entrepreneur University (EU)?

          Entrepreneur University atau yang biasa disebut dengan EU adalah suatu Cara Menjadi Pengusaha dengan Ide-ide bisnis yang GILA dari Bpk. Purdie E. Chandra yang biasa disebut Cara GILA Jadi Pengusaha.

Menebar Virus…..??? Niat simple ini sengaja dan sangat serius saya wujudkan melalui Entrepreneur University sejak pertama kali saya didirikan pada tahun 2000. Virus ini seperti juga penyakit lain bisa menyerang manusia, dan memiliki gejala-gejala yang menakutkan seperti : cepat menular, penderita bisa mengalami beberapa stadium bertahap, mulai demam, tidak bisa tidur, bahkan kalau sudah akut bisa menjadi ‘GILA’!

Sejak pertama kali saya tebarkan virus maut ini ke berbagai kota di seluruh Indonesia, semakin banyak penderita yang terjangkit virus yang saya tebarkan. Mereka bukan hanya ‘gila’ tetapi justru semakin ‘tergila-gila’ tak sedikit yang kemudian mengajak rekan kerja, tetangga, keluarga. Malah tidak sedikit purnawirawan dan pensiunan yang ikut menjangkiti virus “maut dan berbahaya” ini. Anehnya pemerintah tidak mencekal dan tidak melarang saya menebarkan virus aneh bin ajaib ini. Beberapa BUMN, dan bahkan Kementrian Negara  Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah RI sering mengundang saya untuk berbicara di beberapa seminar yang mereka kelola.

          Entrepreneur, nama virus maut itu, setelah terjangkiti virus ini seseorang akan punya pola pikir baru dan berani mengambil langkah yang selama ini belum pernah dilakukan sepanjang hidupnya demi sebuah tantangan baru: menjadi entrepreneur sukses alias pengusaha. Lewat seminar “Cara Gila Jadi Pengusaha” saya mendorong anda untuk masuk ke “Jurang Tantangan Hidup Baru”

Lewat seminar yang simple dan mudah dicerna yang dikelola oleh Entrepreneur University ini, peserta akan mendapatkan pola pikir baru (new mindset) tentang bagaimana mestinya memulai usaha, yang bukan dimulai dengan uang, bakat, atau keahlian apalagi pengalaman. Hanya satu modal utamanya : berani memulai! Banyak sekali tip dan trik dalam Entrepreneur University yang bisa dipahami dengan mudah dan langsung dipraktekkan dan menjadi panduan “Cara Gila Menjadi Pengusaha”. “Saya dan Entreprenur University sengaja menyebarkan virus maut yang sangat berbahaya, cepat menular, tapi sunguh tidak mematikan, dan dapat memberi jalan bagi Anda untuk lebih Kaya, dan Sejahtera Bersama. Salam Entrepreneur !!!” Purdi E. Chandra
Sumber : http://www.entrepreneuruniversity.co.id/


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More